Kemudian diminta mengirim enam digit kode OTP yang tertera di SMS yang sudah diterima.
Sebagian teks dalam SMS tersebut ditulis menggunakan aksara Thailand dan disertai sebuah tautan, seperti contoh berikut:
Berdasarkan pengalaman yang dibagikan @hanagokil_, diketahui bahwa setelah mengirimkan kode OTP yang tertera dalam SMS ke nomor tidak dikenal yang mengaku kasir minimarket, akun WA miliknya tidak bisa digunakan lagi.
Ternyata, modus pembajakan akun Whatsapp ini bagian dari social hacking, bro.
Baca Juga: Modal Chat WhatsApp Bisa Dapat Token Listrik Gratis di Bulan November 2020, Nih Caranya
Melansir The Verge, 23 Januari 2020, modus nyaris serupa juga pernah beredar sebelumnya. Bedanya, pelaku peretasan mengaku sebagai teman korban.
Akan tetapi, tujuan akhirnya tetap sama, yakni pelaku mengincar kode OTP yang dikirim melalui SMS ke nomor korban.
Kode OTP ini digunakan untuk mengambil alih akun WhatsApp korbannya.
Kode OTP bukan sembarang kode enam digit. Itu adalah kode yang dikirim WhatsApp ke nomor ponsel melalui SMS untuk verifikasi akun WA pengguna.
Baca Juga: Wuih WhatsApp Bakal Ada Fitur Read Later, Apa Fungsinya Nih?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Galih Setiadi |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR