Baca Juga: Bikin Penasaran, Kenapa Marc Marquez Bakar Kertas di Perayaan Tahun Baru?
"Suzuki mundur pada 2011 saat mesin masih V4. Mereka menerima permintaan dari manajemen puncak. Mesin balap haruslah mesin inline karena kita harus balapan dengan apa yang kita jual," tambah Brivio.
"Suzuki ingin menggabungkan apa yang mereka jual dengan apa yang mereka balapan sebanyak mungkin. Kami berlomba untuk mengembangkan teknologi dan mempromosikan merek," lanjutnya.
“Para mekanik harus mengubah segalanya dan Suzuki tidak memiliki banyak pengalaman dengan mesin empat silinder inline," aku Brivio.
"Di Superbike, dengan motor produksi massal, tapi tidak di MotoGP, selalu ada V4. Mereka setuju dalam waktu singkat untuk menerapkannya," bilang Davide Brivio.
Baca Juga: Gawat, Adik Marc Marquez Sebut Kakaknya Butuh Pemulihan Sampai 6 Bulan
“Selama beberapa tahun ini kami telah mencoba bersama tim untuk membuatnya tetap sederhana."
"Tidak membuat kesalahan, memilih suku cadang baru dengan hati-hati dan dengan hati-hati memeriksa mana yang berhasil dan apa yang tidak sebelum keputusan dibuat," jelas Brivio.
“Mungkin kami tidak selalu membawa banyak suku cadang baru, tetapi kami mengerjakan beberapa hal musim dingin lalu," ungkapnya.
"Hal terpenting: Kami mengerjakan mesin dan sasis. Dan hanya beberapa hal kecil lainnya," tutup Davide Brivio.
Source | : | Speedweek.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR