Sayang, biasanya para orang tua tidak mengetahui anaknya ikut jadi ‘pemanis’ di bali.
Sebab, para cabe-cabean ini umumnya berbohong kepada orangtua dengan bilang main ke rumah teman.
Aldi salah satu, pengendara yang suka kongkow di wilayah Sektor IX, Bintaro, Pamulang Selatan mengatakan dari penampilan biasanya para cewek ini punya ciri.
“Pakaian celana pendek, berbedak,” kata cowok berusia 17 tahun ini.
Aldi juga mengakui sempat berpacaran dengan cewek cabe-cabean, namun nggak berlangsung lama.
Baca Juga: Bikin Geger! Video Balap Liar Lari Makan Korban, Mirip Balapan Motor?
“Cuma seminggu. Setelah itu nggak jelas lagi. Susah sama cabe-cabean. Lihat anak motor yang lebih bagus lagi motornya langsung kecantol,” ungkapnya.
Juni, pebalap liar yang kerap ikut ngebut di wilayah Puri Kembangan, Jakarta Barat menyebutkan biasanya di kalangan pebali sudah saling mengenal dengan cabe-cabean ini.
“Umumnya kalau malam mau balap sudah saling broadcast di BB. Jam berapa ketemuan di lokasi di mana. Biasanya mereka datang nggak sendiri dari beberapa orang biasa bertiga.”
Namun begitu, menurut cowok yang mengenakan tato ini, cabe-cabean ini sekarang banyak digunakan oleh pihak kepolisian sebagai mata-mata.
“Mereka biasanya disebut Cepu. Ya, semacam intelnya polisi gitu. Selain itu, informasi penggunaan narkoba oleh para pebali juga ikut diinformasikan oleh mereka,” tegas Juni.
Source | : | Motorplus-online.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR