Gridmotor.id - Selain di Indonesia, ternyata negara ini juga lagi gila-gilanya merazia knalpot brong.
Negara yang dimaksud ialah Thailand.
Lah kok Thailand? Bukannya banyak part aftermarket dari Negeri Gajah Putih itu?
Meski terkenal sebagai pasar part aftermarket motor, Thailand melarang keras penggunaan knalpot brong.
Baca Juga: Awas Bro! Bukan Hanya Suara Knalpot Brong Didenda, Kentut Terlalu Keras Kena Denda Rp 7.9 Juta
Enggak usah ngomongin Thailand deh, di Indonesia saja knalpot brong dilarang keras.
Knalpot brong atau knalpot racing hasil bobokan sangat dilarang.
Alasan utamanya, suara berisik atau polusi suara yang sangat mengganggu lingkungan masyarakat.
Makanya, kadang-kadang ditemui polisi yang menindak pemotor yang pakai knalpot brong.
Baca Juga: Waspada, Polisi Lagi Gencar Razia Knalpot Brong, Puluhan Motor Kena Ciduk
Hukuman dari mendengarkan suara knalpot brong dari dekat, sampai disuruh hancurin knalpot brong pakai palu.
Namun hal itu berbeda di Thailand.
Di Thailand, aparat petugas melakukan penghancuran knalpot brong.
Enggak tanggung-tanggung, mereka menghancurkan knalpot brong memakai alat berat Compactor.
Peristiwa itu diposting akun Facebook RMZ_Racing Speedshop.
Lalu, dibagikan ulang oleh Wahono Bin Urip ke grup Facebook BEKAKAS (Bergejil Suka Motor Bekas).
Dari foto yang diunggah, dapat motor-motor itu terparkir di depan kantor Polisi distrik Mueang Roi Et, provinsi Roi Et, Thailand.
Selain knalpot, terlihat juga pelek cacing yang tidak sesuai standar.
Baca Juga: Dijamin Kapok, Anggota TNI dan Polisi Suruh Seorang Remaja Dengerin Langsung Suara Knalpot Brong
Dari postingan ini, member grup BEKAKAS pun ikut berkomentar
Kailani Rosady: Owner knalpot standart si tenang tenang aja mbah
Muhamad Aldian Pamungkas: Beat mber ko gk ada ya mbah
Rachman R: Pindahkan kami ke thailand !! Begitu kira² kata anak ban cacing
Abbuu Hann Ipahh: Nak mberrr pucet liat ini
Klik LINK ini untuk melihat postingan.
Source | : | Facebook.com/Bekakas (Bergejil Suka Motor Bekas),Facebook.com/RMZ_Racing Speedshop |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Indra GT |
KOMENTAR