Tercatat pada Juni, harga Gabang Kering Panen (GKP) di tingkat petani naik 2,11 persen dibanding Mei 2020.
Secara tahunan, harga gabah di tingkat petani naik 3,17 persen.
Dari 1.732 transaksi penjualan gabah di 26 provinsi selama Juni 2020, tercatat transaksi gabah kering panen (GKP) 58,60 persen, gabah kering giling (GKG) 24,48 persen, dan gabah luar kualitas 16,92 persen.
Untuk Gabah Kering Giling (GKG) di tingkat penggilingan naik 0,41 persen secara bulanan (month to month) dan naik 11,43 persen secara tahunan (year on year/yoy)
"Pergerakan harga gabah di tingkat penggilingan mirip sekali dengan pergerakan harga di tingkat petani. Gabah kering panen mengalami kenaikan 1,82 persen (secara bulanan atau month to month/mtm), dan naik 3,51 persen (yoy)," papar Suhariyanto.
Katanya kenaikan harga gabah di tingkat petani dan penggilingan membuat harga beras naik, utamanya beras premium.
Harga beras kategori premium mengalami kenaikan sebesar 0,94 persen dibanding Mei 2019.
Baca Juga: Bikers Langsung Garuk-garuk Kepala, Kenapa Harga Kampas Rem CBS Lebih Mahal Dibanding ABS?
Di tingkat penggilingan, beras premium mencapai Rp 9.919 per kg.
Untuk harga beras medium turun 0,85 persen sebesar Rp 9.445/kilogram, dan harga beras di luar kualitas turun 0,52 persen jadi Rp 8.926/kilogram.
"Dibandingkan dengan Juni 2019, rata-rata harga beras di penggilingan pada Juni 2020 untuk kualitas premium dan kualitas medium masing-masing naik sebesar 4,24 persen, dan 3,04 persen, sedangkan untuk beras luar kualitas turun 0,95 persen," jelanya.
Penulis | : | Aong |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR