"Kalau gak pinter-pinter, anak dua udah sekolah semua. Belum bayar kontrakan, uang saku anak. Tapi sekarang lagi di rumah semua, otomatis pengeluaran tambah," curhatnya.
Meski pola tatanan hidup baru atau new normal sudah digaungkan Pemerintah akan segera diberlakukan, namun ia mengaku belum tahu bagaimana kelanjutan nasibnya di depan.
Ia berharap, agar pemerintah bisa secepatnya memberi izin untuk kembali mengangkut penumpang meski dengan protokol kesehatan yang ketat.
"Jangan (dilarang lagi) karena kita gak mungkin harapin dari pengantaran barang sama makan. Belum tentu orang mau makan terus. Pengantaran barang saya gak dapat-dapat. Ordernya gak ada yang masuk," kata Syamsul.
"Bantuan udah dapat, tapi dari Pemerintah malah kita gak dapat. Dari presiden gak dapat, dari Pemkot Depok gak dapat, gak dapat betul. Udah dibagikan tapi nama saya gak ada, iya padahal saya ngontrak. KTP asli penduduk sana. Udah tinggal di sana lama dari umur 2 tahun," tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Curhatan Ojol Jelang New Normal Hingga Klarifikasi Kemendagri Soal Larangan Ojol Angkut Penumpang
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Fadhliansyah |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR