GridMotor.id - Pria bernama Maulana Arif Budi Satrio (38) nekat mudik ke kampung halamannya di Solo dengan berjalan kaki.
Pria yang akrab disapa Rio menempuh jarak sekitar 100 kilometer dengan jalan kaki.
Perjalanan Rio memakan waktu selama 4 hari dari Jakarta ke Solo.
Rio sendiri merupakan warga Sudiroprajan, Jebres, Solo.
Baca Juga: Awas Mudik Lokal Dilarang, Petugas Kenali Warga yang Akan Mudik dari Bajunya
Baca Juga: Waduh! Video Pemotor Mudik Menyemut Sampai Bikin Macet Cikarang, Polisi Kewalahan
Meski berjalan kaki dari Jakarta ke Solo, Rio tetap menjalankan ibadah puasa.
Rio mengaku beruntung karena warung-warung itu tak mau dibayar setelah mendengar ceritanya.
"Saya pernah ditanya mau ke mana? Saya jawab mau ke Solo. Mereka terkejut. Ada yang minum sampai kesedak," kata Rio dikutip dari Tribunnewsmaker.com, Selasa (19/5/2020).
"Terus saya mau bayar, pemilik warung tidak mau dibayar," sambungnya.
Baca Juga: Padat Merayap di Jalanan Karawang Pemudik Tidak Peduli Larangan Pemerintah Mudik Pulang Kampung
Sebelumnya dia sudah mencoba naik bus dengan membayar tiket Rp 500 ribu, namun yang dia dapat tak sesuai ekspektasi.
"Saya mencoba naik angkutan umum, tapi sangat mahal, Rp 500.000 tarifnya. Terus yang datang bukan bus tapi Elf, dan penumpangnya melebihi kapasitas," terang Rio.
"Akhirnya saya minta uangnya. Paginya saya berangkat lagi pinjam kendaraan pribadi. Sampai di Cikarang harus balik, harus ribut dulu sama petugas," ungkap Rio.
"Saya tetap mengotot untuk pulang karena di-PHK tidak ada pendapatan, terus mau ke mana?" sambung Rio.
Baca Juga: Jos Pemudik Mudik Pulang Kampung Lancar Jaya Pemotor Bisa Geber 170 Km/jam
Karena naik mobil saja disuruh putar balik, kalo kepikiran naik motor juga pasti akan diputar balik.
Rio akhirnya jalan kaki dari rumah kontrakannya di Cibubur, Jakarta Timur, 11 Mei 2020 selepas salat subuh.
Tiba di Gringsing, Kabupaten Batang, 14 Mei 2020, keberadaan Rio diketahui kawan-kawannya sesama sopir bus.
Setelah itu, dia tak boleh lagi berjalan kaki oleh kawan-kawannya dan akan diantar sampai Solo.
Baca Juga: Makin Nekat! Larangan Mudik Sudah Jelas, Pemotor Kucing-kucingan Tumpah Ruah di Karawang
Sampai di Solo, 15 Mei 2020, Rio langsung menuju Posko COVID-19 untuk menjalani pemeriksaan kesehatan.
Dia lalu dikarantina di Graha Wisata Niaga selama 14 hari.
Sempat khawatir dengan tempat karantina Pemkot, Rio justru merasa nyaman tinggal di sana.
"Saya kaget. Di sini teman-teman yang juga menjalani karantina itu sudah seperti keluarga. Makan terjamin, tidur nyaman, saya dapat kasur baru yang masih diplastik,"
Baca Juga: Jalur Favorit Pemudik yang Mudik Pulang Kampung Sudah Diketahui Polisi, Mereka Cari Alternatif Lain
"Jadi, benar-benar luar biasa bagi saya. Sangat memanusiakan manusia," ucap Rio.
Selepas karantina, Rio sudah memiliki rencana kegiatan, yakni berziarah ke makam orangtuanya.
"Rencananya setelah keluar karantina saya mau ke makam orangtua di Bonoloyo," ujar dia.
Source | : | Tribunnewsmaker.com |
Penulis | : | Ardhana Adwitiya |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR