Gridmotor.id - Baru-baru ini ada cerita dari seorang polisi saat melakukan razia larangan mudik 2020.
Sebagai upaya memutus mata rantai virus Corona di Indonesia, pemerinta resmi menetapkan larangan mudik lebaran 2020.
Seluruh akses jalan yang kerap dilewati pemudik dijaga ketat oleh anggota kepolisian.
Namun masih saja ada pemudik yang kerap nekat dan berupaya menuju kampung halaman.
Dengan alasan tradisi saat bulan Ramadhan hingga masalah ekonomi yang mengharuskan perantau untuk pulang ke kampung halamannya.
Hal itu pun ditemukan Kasatlantas Polres Metro Kota Bekasi, AKBP Ojo Ruslani saat lakukan patroli check point pada Kamis, 30 April 2020 lalu di Sumber Artha, Jalan Raya Kalimalang, melansir dari Kompas.com (05/05/2020).
Ojo mengaku menemukan pemudik yang hendak ke kampung halamannya di Cilacap dengan alasan terhimpit ekonomi, namun ada cerita berbeda dari 2 orang pemudik motor yang terjaring razia mudik 2020.
“Waktu itu ada dua orang berboncengan dengan satu motor, mereka mau mudik ke Cilacap,” ujar Ojo saat dihubungi, Senin (4/5/2020).
MuBaca Juga: Bikin Heboh, Larangan Mudik Ikut Disorot dan Dikomentari Pembalap MotoGP Valentino Rossi, Begini Katanya
Ojo mengatakan, dua orang pemudik itu terpaksa mudik lantaran tidak ada lagi biaya untuk bertahan hidup di Jakarta.
Sebabnya keduanya telah dirumahkan alias PHK leh kantornya akibat pandemi Covid-19 tanpa adanya gaji, waduh kasian ya bro.
Lalu polisi ini menambahkan bahwa pemudik tersebut bercerita dengan jujur keadaan ekonominya.
Pemudik tersebut mengatakan bahwa sudah tak ada pemasukan sama sekali, sedangkan makan dan bayar kosan harus tetap berjalan.
Namun, jika tetap bertahan di Jakarta, pemudik itu khawatir akan mati kelaparan dan tak punya tempat tinggal.
"Dia bilang gini ke saya 'Di Cilacap di rumah orangtua bisa gabung dengan orangtua, kalau saya enggak makan di sana ada orangtua, makan singkong di sana masih bisa hidup',” kata Ojo mengulang perkataan pemudik itu.
"'Kalau Bapak jegat saya, sementara saya di Jakarta makan harus bayar sendiri, Bapak memang mau tanggung jawab dan kasih makan saya?'. Dia bilang gitu sambil wajahnya sangat sedih,” tambah Ojo.
Karena merasa kasihan, Ojo pun sempat bingung memilih untuk mengizinkan dua orang itu lewat dan berangkat mudik ke Cilacap atau memutar kendaraan dua orang itu.
Namun, akhirnya Ojo memutuskan memberi izin lewat dua orang tersebut untuk ke kampung halamannya.
“Dia betul-betul terus terang bilang kantornya sudah tutup dan dia tidak ada kerjaan lagi.
Dia bilang 'Kalau saya enggak pulang, saya bayar kos dan tetap bayar makan tiap hari di sana'.
Makanya saya paham terus saya suruh lewat lewat aja udah pulang aja ke kampung.
Kalau di tengah perjalanan diminta putar balik bukan tanggung jawab saya gitu, itu aja pesan saya,” tutur dia.
Ternyata alasan pemudik nekat balik kekampung halaman bukan semata rindu atau tradisi lebaran.
Namun kondisi keuangam dan tak ada pekerjaan yang menjadi sebab tidak ada pendapatan untuk bertahan hidup di Jakarta.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | M Aziz Atthoriq |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR