Pantauan TribunJakarta.com, saat ini restoran yang jadi lokasi meninggalnya Andreas dalam keadaan tutup dan dipasangi garis polisi.
Kendati kerap bertemu ketika sama-sama memesan orderan makanan di restoran tersebut, Yadi mengaku sebatas kenal muka dengan Andreas.
"Saya kenal muka doang tapi enggak kenal nama karena sering order di sini juga," ujarnya.
Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Barat, AKP Kasranto memastikan pemgendara ojek online itu meninggal meninggal bukan karena corona, melainkan terkena serangan jantung.
"Keterangan dari pihak keluarga, beliau memang punya riwayat sakit jantung yang sudah lama diderita," kata Kasranto.
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Penjelasan Saksi yang Lihat Pengendara Ojek Online Mendadak Terkapar di Tanjung Duren,
Source | : | Tribun Jakarta |
Penulis | : | Ahmad Ridho |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR