Gridmotor.id - Aksi pembegalan yang dilakukan oleh dua orang pelaku ternyata merupakan anggota geng dari Bekasi.
Aksi kejar-kejaran antara pelaku dan petugas kepolisian tersebut sempat terekam kamera dan viral di media sosial.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes (Pol) Arie Ardian menyatakan pihaknya telah berhasil mengidentifikasi para anggota kelompok tersebut.
Kelompok tersebut ternyata telah kerap meresahkan masyarakat karena sering melakukan tawuran dan melakukan perampasan.
"Ini sedang kita dalami, sedang kita periksa pada saat itu siapa saja yang bergabung pada pagi hari itu," tutur Arie.
Sebelumnya, Arie menyatakan bahwa pelaku yang terlibat berjumlah 20 orang.
Mereka tergabung dalam sebuah geng yang saat itu hendak melakukan tawuran.
"Mereka sebetulnya ada sekitar 20 orang dengan menggunakan 10 unit kendaraan motor," kata Arie.
Jadi mereka ini geng dari Bekasi yang menamakan diri kelompok Original 2862, bergabung dengan anak-anak dari Cakung, mereka mencari lawan untuk melakukan tawuran," ungkapnya.
Polisi menyatakan bahwa kelompok tersebut telah sering membuat resah masyarakat.
Biasanya, setelah selesai tawuran, para pelaku lantas melakukan tindak kriminal seperti perampasan dan penodongan.
"Tapi memang biasanya setelah melaksanakan tawuran, mereka juga menyasar masyarakat yang biasanya memiliki barang-barang berharga dan melakukan perampasan," terang Arie.
Saat ditanya mengenai lokasi yang sering menjadi tempat kelompok tersebut beroperasi, Arie menyebukan bahwa mereka melakukan tindak kejahatan secara acak.
Mereka melakukan tindakan kriminal tergantung dari tempat tawuran yang telah disepakati.
"Untuk TKPnya mereka memang random, karena kebiasaan mereka, mereka mencari lawan itu dengan menggunakan Instagram, media sosial," ujar Arie.
"Nanti ada lawan-lawan geng yang lain, nah mereka janjian di satu tempat, terus melakukan tawuran, setelah melakukan tawuran biasanya kembali mereka mencari korban," sambungnya.
Baca Juga: Brimob Bermotor dan Bersenjata Lengkap Bubarkan Kerumunan Remaja Pesta Miras saat PSBB Corona
Arie sempat menuturkan kejadian perkara, di mana saat itu pelaku tersebut melakukan tindak perampasan pada 3 orang korban yang sedang berjalan kaki.
Ketika seorang korban melawan, pelaku menendang korban tersebut sehingga ia jatuh tersungkur.
Pelaku lalu kabur dengan berboncengan menggunakan motor, setelah sempat mengancam korban deNgan senjata tajam.
Tim Rajawali Polres Metro Jakarta Timur yang setiap malam rutin melakukan patroli segera melakukan pengejaran setelah mendapatkan laporan.
Aksi kejar-kejaran terjadi, adegan ini sempat terekam dalam tayangan video dan menjadi viral di media sosial.
Arie mengatakan bahwa saat melakukan pengejaran, pihak kepolisian sudah memperingatkan pelaku dan meminta mereka untuk berhenti.
Namun pelaku yang diketahui masih remaja tersebut tidak mau mendengar peringatan polisi dan malah mempercepat laju kendaraannya.
"Polisi mencoba memberikan tembakan peringatan, namun tidak diindahkan," ujar Arie.
Karena pelaku tidak mau berhenti, polisi terpaksa melepaskan tembakan yang mengenai perut salah seorang penodong.
"Tersangka malah menambah kecepatan sepeda motornya sehingga polisi melakukan penindakan tegas terukur," imbuhnya.
Source | : | Tribunnews.com |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Aong |
KOMENTAR