Dijelaskannya juga dalam seminggu ini para ojol kerap kali beralih mengganti profesi menjadi ojek biasa seperti jaman dulu yang kerap mangkal di pinggir gang.
Bukan hanya itu, terkadang mereka berubah profesi menjadi tukang antar barang onlineshop yang masih berjualan.
"Kami sih seminggu ini banyak mangkal kaya dulu lagi dek tapi tetap kami aktifkan aplikasi kalau gak ada kami cari kaya zaman dulu.
Kami juga sekarang banyak jadi kurir onlineshop lah," cerita Jemat Amin.
Baca Juga: Curhatan Driver Ojol yang Tetap Narik Meski Ada Virus Corona, Keluarga di Rumah Jauh Lebih Penting
Meskipun penghasilan tidak banyak dari mangkal ataupun menjadi kurir menurutnya setidaknya mereka masih dapat Rp 50 ribu perharinya.
Sementara jika menunggu dari aplikasi Rp 50 ribu baru terkumpul jika sudah bekerja hingga larut malam.
Jelasnya lagi tentu lebih sulit mencari penumpang tanpa aplikasi, namun untuk situasi sekarang mereka hanya berfikir bagaimana sehari tersebut mendapatkan uang untuk keluarganya.
"Sulit sebenarnya tapi rejeki gak bakal mungkin datang kalu ga dicari. Nunggu aplikasi bunyi mungkin ada sehari tapi paling cuman 1 atau 5 penumpang paling banyak itupun jarak waktunya lama," terangnya.
Source | : | Sripoku.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR