"Dan hari ini Selasa 17 Maret 2020 jumlah rekan kerja saya yang ditelepon bertambah dan telepon ke kantor secara terus-menerus tanpa jeda," lanjutnya
"Sehingga akhirnya ramai di dalam group WA karyawan," tambahnya.
"General Manager saya tidak terima ditelepon oleh pihak Bank Mega atas tagihan saya," ceritanya.
Mendengar hal tersebut akhirnya Irawan memutuskan untuk menghubungi pihak Bank Mega, namun tidak menemui titik temu.
Baca Juga: Makin Meruncing Debt Collector Dihadang Seluruh LSM dan Ormas Siap Turun Ke Jalan Untuk Swiping
"Saya sudah menghubungi Bapak Umar dari pihak Bank Mega dan sudah jelaskan kesulitan yang saya alami," kesalnya.
"Namun telepon tersebut masih belum selesai juga sampai akhirnya muncul ancaman akan membawa dua mobil pasukan ke Head Office saya di Jakarta," bacanya.
Akibatnya ia kehilangan pekerjaan, karena kantornya tidak senang dengan ulah debt collector.
"Karena hal tersebut, pihak kantor saya merasa tidak nyaman dan akhirnya memberikan saya Surat Peringatan disertai saya harus mengundurkan diri agar teror ke rekan kerja maupun kantor tidak dilakukan kembali oleh pihak Bank Mega," kata Irawan.
Source | : | Media Konsumen |
Penulis | : | Erwan Hartawan |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR