Gridmotor.id - Kecelakaan maut adu banteng antara dua pemotor kembali terjadi di Jalan Raya Sampalan, Dawan, Klungkung, Selasa (19/11/2019).
Peristiwa ini membuat seorang pemotor bernama Ketut Sarta (54), asal Desa Gunaksa meninggal dunia karena mengalami cidera kepala berat.
Kasat Reskrim Polres Klungkung AKP Made Teja Dwi Permana menjelaskan, kejadian bermula ketika Ketut Sarta dengan Yamaha Jupiter Z nopol DK 3801 AAR melaju dari arah barat (Semarapura) menuju ke timur (Karangasem).
Disaat bersamaan, melaju Honda Scoopy nopol DK 4829 MX yang dikendarai oleh I Komang Gede Wahyu Krisna Sanjaya (26) asal Desa Sampalan Tengah.
Baca Juga: Ngeri! Video Pengendara Motor Adu Banteng dengan Truk, Korban Langsung Terkapar di Jalanan
Baca Juga: Enggak Sabaran, Dua Pemotor Terkapar Setelah Gagal Menyalip Truk dan Adu Banteng di Tikungan
"Ketika kejadian, korban (Ketut Sarta) hendak mendahului kendaraan didepannya. Namun korban mengambil haluan terlalu ke selatan, sampai melewati as jalan. Sehingga tabrakan tidak terhindarkan dengan pengendara sepeda motor Scoopy dari arah berlawanan," ungkap Made Teja Dwi Permana.
Ketut Sarta dan Komang Gede Wahyu Sanjaya terhempas dan terkapar di jalan raya.
Helm yang dikenakan Ketut Sarta pecah karena terbentur aspal.
Sarta pun tidak sadarkan diri, dengan kondisi luka terbuka pada mata kiri, pelipis kiri, pipi kiri, betis kaki kanan, bahu kiri, dagu, hingga keluar darah pada lubang telinga.
Baca Juga: Siswa SMP Luka Ringan, Video Yamaha R25 Adu Banteng Lawan Yamaha Xeon, Warga Berhamburan
"Ketut Sarta mengalami luka cukup parah dan cidera kepala berat, sehingga meninggal dunia di TKP," ungkap Made Teja Dwi Permana.
Sementara Komang Gede Wahyu Sanjaya mengalami luka lecet pada pinggang kanan, siku tangan kanan dan kiri dan harus dirawat di Puskesmas Dawan II.
Artikel ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Nyawa Ketut Sarta Melayang di Jalanan Klungkung, Helm Pecah hingga Darah Menetes dari Telinga
Source | : | Tribun-bali.com |
Penulis | : | Indra Fikri |
Editor | : | Indra Fikri |
KOMENTAR