Baca Juga: Macet Parah di Jalan Raya Ubud Akibat Motor Parkir di Badan Jalan, Tanda Larangan Parkir Diabaikan
"Ya bukanlah, bukan parkir resmi," kata Yanto saat ditanyai apakah tempat tersebut parkir resmi atau bukan.
Di mulut Yanto tergantung uang Rp 2.000. Uang itu ditempelkan antara bibirnya.
"Sini, saya bantukan parkirnya," kata Yanto.
Yanto tidak sendiri, ada rekan lainnya yang membantunya memarkirkan dan merapikan kendaraan yang berjejer hampir 100 meter.
Baca Juga: Ini Modus Baru Tukang Parkir Curi HP Pemotor, Pura-pura Membantu
Keduanya sama sekali tidak memakai seragam resmi.
Hanya kaus dan celana panjang seadanya yang mereka pakai.
Di sekitaran juga tidak ada terpajang mesin parkir resmi.
Baru 20 menit terparkir, Yanto sudah mematok harga untuk jasa parkir liar tersebut.
Penulis | : | Indra GT |
Editor | : | Ahmad Ridho |
KOMENTAR