Kualitas Udara di DKI Jakarta Buruk, Motor Jadi Kambing Hitam

By Albi Arangga, Sabtu, 24 September 2022 | 20:34 WIB

Ilustrasi motor dianggap jadi biang polusi udara terbesar di DKI Jakarta.

Sebanyak 19.000 di antaranya berasal dari kendaraan bermotor atau sekitar 47 persen, 20 persen industri, 11 persen dari debu jalanan, pembakaran sampah 5 persen, konstruksi sekitar 11 persen, dan power plant 4 persen.

Sedangkan konsentrasi PM 2,5 atau partikel debu 2,5 milimicron totalnya itu 29 ribu ton per hari.

Hampir 17 ribu ton berasal dari transportasi.

"Beban emisi -polutan udara, di Jabodetabek diperkirakan 19.165 ton per hari, yang bersumber dari sepeda motor 45 persen, truk 20 persen, bus 13 persen, mobil diesel 6 persen, mobil bensin 16 persen, dan kendaraan roda tiga sekitar 0,01 persen," ujar Puput, panggilan akrabnya.

Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI membuat Strategi Pengendalian Pencemaran Udara (SPPU) memang sudah berupaya untuk menangulangi hal tersebut.

Tapi banyak aspek yang diklaim KPBB belum optimal.

Seperti, tersedianya transportasi massal atau umum yang aman dan nyaman.

Baca Juga: Menteri ESDM Harap Bali Jadi Industri Pariwisata Bebas Emisi Gas Buang

Sehingga masyarakat bisa melakukan peralihan ke sana.

"Kita tidak dilarang menggunakan kendaraan pribadi, tidak dilarang untuk punya. Tapi bagaimana kita bisa menggunakannya secara bijak sesuai kebutuhan guna memperbaiki kualitas udara di DKI Jakarta," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sepeda Motor Diklaim Jadi Sumber Polusi Terbesar di DKI Jakarta"