Kelangkaan Pertalite di Depan Mata, Jadi Naik Rp 10.000 per Liter?

By Albi Arangga, Kamis, 25 Agustus 2022 | 07:03 WIB

Ilustrasi ada indikasi Pertalite langka dalam beberapa waktu dekat dan juga jadi tanda kenaikan harga Pertalite.

Gridmotor.id - Tanda-tanda kenaikan harga Pertalite jadi Rp 10.000 per liter menjadi kuat seiring adanya indikasi kelangkaan Pertalite.

Bahkan kelangkaan Pertalite bisa terjadi dalam beberapa waktu dekat.

Hal ini lantaran stok Pertalite kian menipis di beberapa wailayah.

Karena hal tersebut, Pemerintah melalui Menteri ESDM, Arifin Tasrif, mulai menanggapi indikasi tersebut.

Arifin Tasrif menjelaskan kalau pihaknya tengah menyiapkan penambahan kuota BBM subsidi jenis Pertalite pada 2022.

"Pemerintah juga sedang memperhitungkan secara rinci agar tambahan kuota BBM tidak menyebabkan anggaran negara jebol," tutur Arifin Tasrif.

Arifin menegaskan, pihaknya juga sedang mengkalkulasikan terkait penambahan kuota BBM jenis Pertalite.

"Dengan begitu kuota BBM ini tidak melebihi apa yang menjadi plafon anggaran pemerintah," ungkap Menteri ESDM.

Baca Juga: Viral, Tidak Mau Antri saat Beli BBM Pria ini Aniaya Seorang Wanita

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) dalam laporannya menyebutkan, penyaluran BBM subsidi yakni Pertalite, telah mencapai 16,8 juta kilo liter (KL) hingga Juli 2022.

Artinya, kuota BBM bersubsidi hingga akhir tahun ini hanya tersisa 6,2 juta KL dari kuota tahun ini yang ditetapkan sebesar 23 juta KL.

Jika ditilik lebih lanjut, kuota BBM bersubsidi jenis Pertalite di beberapa daerah kian tipis.

Pasalnya, pada tahun ini jumlah kuotanya hanya dipatok 23 juta KL, dan diprediksi sebelum akhir tahun, kuota Pertalite bakal habis.

Arifin kembali menegaskan, bahwa Pemerintah tetap berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri ESDM juga menghimbau agar masyarakat golongan mampu agar tidak mengkonsumsi BBM subsidi.

"Kami mengimbau, masyarakat juga harus mematuhi aturan yang ada," tutur Arifin.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Sri Mulyani menilai kuota BBM yang menipis ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi atau penggunaan masyarakat.

Berdasarkan APBN 2022, total subsidi yang diberikan pemerintah untuk Pertalite, solar, elpiji, dan listrik mencapai Rp 502 triliun.

Baca Juga: Jelang Kenaikan Pertalite, 7 SPBU di Medan Terbukti Timbun BBM

"Ini berarti akan ada tambahan di atas Rp 502 triliun yang sudah kita sampaikan," ungkap Sri Mulyani.

Oleh sebab itu, Sri Mulyani mendorong Pertamina untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Stok Pertalite Kian Tipis, Menteri ESDM Telah Usulkan Penambahan Kuota BBM Subsidi