Tarif Ojol Naik, Driver Ojol Bahagia, Warga Jakarta Beralih Ke Kendaraan Pribadi

By Albi Arangga, Sabtu, 13 Agustus 2022 | 18:20 WIB

Ilustrasi naik tarif ojol disambut bahagia sebagian driver ojol, sementara warga Jakarta siap beralih ke kendaraan pribadi.

Gridmotor.id - Naiknya tarif ojol disambut bahagia oleh para driver ojol, namun tidak diikuti warga Jakarta yangf lebih memilih beralih ke kendaraan pribadi.

Sebagian driver ojol menyambut gembira menyusul adanya kenaikan tarif ojol.

Kenaikan tarif ojol ini dikeluarkan Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan.

Perubahan tarif ojol tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 564 Tahun 2022 tentang Pedoman Perhitungan Biaya Jasa Penggunaan Sepeda Motor yang Digunakan untuk Kepentingan Masyarakat yang Dilakukan dengan Aplikasi.

Aturan terbaru itu menyesuaikan tarif ojek daring berdasarkan zonasi yang menggantikan aturan sebelumnya yakni Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 Tahun 2019.

Aturan terbaru itu menyesuaikan tarif ojek daring berdasarkan zonasi yang menggantikan aturan sebelumnya yakni Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 348 Tahun 2019.

Dewan, salah satu driver ojek online di Bogor, Jawa Barat mengaku kenaikan tarif tersebut membuat dirinya semakin bersemangat mencari penumpang.

"Jadi makin semangat, jauh juga enggak apa-apa deh," ujarnya kepada wartawan beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Ojol Asal Salatiga ini Melayani Temani hajatan sampai Menangkap Tokek

Namun naiknya tarif ojol nampaknya membuat warga Jakarta siap cabut dari ojol.

Adanya perubahan tarif tersebut membuat sebagian warga ibu kota beralih ke kendaraan pribadi.

Salah satunya yakni Wahyu, yang biasanya mengguanakan ojol 4 kali dalam sehari.

Dalam sekali perjalanan saja, ongkos yang harus dikeluarkan Wahyu saat ini mencapai Rp 14.000-18.000.

Belum lagi jika jam sibuk, maka tarif yang dipatok aplikator biasanya naik.

"Sehari itu bisa habis sekitar Rp 60.000-70.000," katanya.

Jika tarif ojol terasa jauh lebih mahal, maka Wahyu lebih memilih untuk beralih menaiki motor menuju kantornya.

"Naik motor sebenarnya capek kena macet. Tapi jelas ongkosnya lebih murah," katanya.

Hal serupa juga Sintia, yang tinggal di kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan.

Sejak adanya moda transportasi MRT yang stasiunnya hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari rumahnya, ia selalu mengandalkan transportasi tersebut.

Namun untuk menuju stasiun MRT Fatmawati, ia harus menggunakan ojek online.

"Dari rumah ke stasiun itu tarifnya sekarang sekitar Rp 15.000," katanya.

Baca Juga: Pesan Menteri Luhut Kepada Para Driver Ojol Untuk Tidak Kecil Hati

Dari stasiun Fatmawati, Sintia lalu menumpang MRT dan turun di Istora.

Namun jarak ke kantornya masih sejauh tiga kilometer sehingga ia harus kembali memesan ojek online.

Artinya, sama dengan Wahyu, Sintia juga menggunakan transportasi ojek online hingga 4 kali dalam sehari.

Kalau nanti tarif ojek online sudah naik, mungkin bisa lebih murah kalau naik mobil pribadi walaupun harus macet-macetan," kata dia.

Sintia pun kini kembali berencana pergi dan pulang kantor dengan menggunakan mobil pribadinya.

"Naik ojol dan MRT kalau lagi kena ganjil genap saja," ujarnya.

Artikel ini sebagian tayang di Kompas.com dengan judul "Tarif Ojol Naik, Sebagian Warga Ibu Kota Beralih ke Kendaraan Pribadi" dan di Tribunnews.com dengan judul Tarif Ojek Online Naik, Pengemudi Ojol Semringah