Meski demikian, BBM jenis Pertalite tidak melulu diproses di Indonesia.
Ari Soemarno selaku Direktur Utama Pertamina periode 2006-2009, pernah menjelaskan polemik BBM Pertalite.
Menurutnya terkadang Indonesia juga langsung mengimpor bensin RON 90 Pertalite dan RON 88 Premium dalam bentuk produk jadi.
Pihak supplier atau negara pengimpor sudak melakukan pencampuran bahan.
Anggota Tim Reformasi dan Tata Kelola Migas (2014-2015), Fahmy Radhi, pernah menjelaskan tujuan munculnya BBM jenis Pertalite.
Menurutnya, Pertalite saat itu adalah untuk bridging (jembatan) migrasi dari Premium ke Pertalite lalu Pertamax.
Hal ini dilakukan menyusul adanya kebijakan Pemerintah mengenai adanya pembatasan perederan Premium.
Baca Juga: Per 1 Juli Pembatasan Pembelian Pertalite Resmi Berlaku, Bikers Wajib Pakai MyPertamina
Meski begitu menurutnya, harga BBM jenis Pertalite tergolong yang paling labil.
Sehingga tak jarang penjualan BBM jenis Pertalite mengalami kerugian.
Jadi begitu bikers proses dan dinamika adanya BBM Pertalite.