Kartini bercerita mereka sudah berjualan sejak Tol Cikopo Palimanan (Cipali) belum dibangun.
Adapun Tol Cipali diresmikan hampir tujuh tahun silam atau tepatnya pada 13 Juni 2015.
Kartini bercerita, jauh sebelum tol terpanjang di Indonesia itu dibangun, masyarakat melakukan perjalanan mudik via Jalan Pantura.
Pada saat itu pula, dia bisa meraup omzet hingga Rp5 juta per hari.
Namun omzet penjualan Kartini menurun pada mudik Lebaran tahun ini.
Wanita berusia 29 tahun ini mengatakan omzetnya hanya mencapai Rp3,7 juta selama empat hari berdagang ketika arus mudik kemarin.
“Kalau semalam pas arus balik itu baru dapat Rp800 ribu. Kalau lagi rame bisa dapat Rp1 juta semalam,” ucap ibu satu anak ini.
Baca Juga: Kemenhub Siapkan Rest Area Fasilitas Komplit di JT Balonggandu Karawang Buat Bikers yang Balik
Lebih lanjut Kartini menjelaskan dia dan keluarga telah mudik pada saat Hari Raya Idul Fitri kemarin.
Mereka pulang kampung ke wilayah Purwakarta, Jawa Barat.
Wanita berkerudung ini rela mempersingkat waktu bersama keluarganya demi memanfaatkan momen mudik Lebaran.
“Soalnya sayang kenapa kalo enggak jualan, kan lagi rame, kalau Covid lagi kita enggak bisa jualan,” ujarnya.
Sehari-hari, Kartini dan suami mencari rizki dengan mengumpulkan limbah seperti besi tua, beling hingga plastik.
Dari sana, mereka bisa mendapatkan Rp2 juta per minggu.
“Itu harga per satu truk engkol. Kadang muatan 10 ton, 8 ton satu mobil itu. Tapi pemasukan kita enggak nentu,” tuturnya.
Kartini berharap momen Lebaran kali ini bisa mendatangkan rizki lebih kepadanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kartini dan Suami Bikin ''Rest Area"