Bensin Langka SPBU Dijaga Ratusan Tentara, 3 Warga Sri Lanka Tewas Saat Antre

By Ahmad Ridho, Kamis, 24 Maret 2022 | 17:03 WIB

Warga mengantre untuk membeli minyak tanah untuk keperluan rumah tangga di sebuah SPBU di Kolombo pada 17 Maret 2022.

MOTOR Plus-online.com - Bensin langka SPBU dijaga ratusan tentara,  3 warga Sri Lanka tewas saat antre.

Kondisi krisis melanda negara Sri Lanka.

Negara ini tengah terlilit utang dan krisis ekonomi yang menyebabkan harga bahan pokok meroket.

Bahkan bensin di sana langka dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) dijaga ratusan tentara.

Ratusan tentara Sri Lanka menjaga ketat SPBU di wilayahnya.

Hal ini dilakukan untuk menjaga keamanan distribusi bahan bakar. Diduga, kenaikan harga komoditas secara tiba-tiba jadi biang keroknya.

Dilansir dari CNN, hal ini juga membuat puluhan ribu masyarakat harus antre bensin berjam-jam.

Sri Lanka memang dikabarkan sedang berjuang melawan krisis valuta asing.

Keadaan ini memaksa devaluasi mata uang dan menekan pembayaran untuk impor penting seperti makanan, obat-obatan, dan bahan bakar.

Baca Juga: Detik-detik Mobil Kijang Tancap Gas Belum Bayar Bensin Rp 400 Ribu, Pertamina Angkat Bicara 

Oleh karena itu, Sri Lanka sedang dalam upaya untuk meminta bantuan International Monetary Fund (IMF).

Salah satu warga Sri Lanka, Seetha Gunasekera mengatakan, pemerintah harus segera turun tangan memberikan solusi atas masalah ini.

"Semua harga jadi naik. Kami nyaris tidak dapat mengelola pengeluaran kami setiap hari," kata dia dikutip dari CNN, Kamis (24/3/2022).

Tentara dikerahkan jaga SPBU

Juru bicara pemerintah Ramesh Pathirana bilang, keputusan untuk mengerahkan tentara di dekat pom bensin dan titik pasokan minyak tanah muncul setelah tiga orang lansia dikabarkan tewas dalam antrian panjang.

Ia menambahkan, kondisi diperparah dengan adanya dugaan penimbunan bahan bakar dan distribusi yang tidak efisien.

"Militer telah dikerahkan untuk membantu masyarakat, bukan untuk membatasi hak asasi mereka," kata dia.

Juru bicara militer Nilantha Premaratne mengatakan, setiap SPBU akan dijaga dua personel tentara.

Baca Juga: Hanya Senggolan Motor, Pemotor Ini Langsung Ditikam Hingga Tewas Di SPBU Sukarami 

Mereka bertugas mengatur distribusi bahan bakar, tetapi tentara tidak akan terlibat dalam pengendalian massa.

Sri Lanka berjuang restrukturisasi utang

Dikabarkan, ketegangan atas kelangkaan pasokan telah menyulut kekerasan sporadis di antara masyarakat.

Mereka berebut untuk membeli bahan bakar dan barang-barang penting lainnya.

Asal tau saja, Sri Lanka sedang berjuang untuk membayar biaya impor barang strategis.

Sebab, cadangan devisa mereka merosot 70 persen dua tahun terakhir. Sekarang, jumlahnya 2,31 miliar dollar AS.

Belum lagi, Sri Lanka masih harus membayar utang sekitar 4 miliar dollar AS di sisa tahun ini.

Tak sampai di sana, Sri Lanka juga harus membayar obligasi negara senilai 1 miliar dollar AS yang jatuh tempo Juli nanti.

Rencananya, April nanti Sri Lanka akan bertemu IMF.

Pemerintah akan menyewa firma hukum global untuk memberikan bantuan restrukturisasi utang demi memerangi krisis.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Sri Lanka Terlilit Utang hingga Krisis Ekonomi, Bensin Langka, SPBU Sampai Dijaga Tentara"