Ternyata Ini Alasan Debt Collector Tagih Nasabah Pakai Mengancam, Nyawa Jadi Taruhan

By Albi Arangga, Sabtu, 13 November 2021 | 07:38 WIB

Debt collector bekerja sesuai dengan targetan yang harus dicapai, sehingga cara intimidasi terpaksa harus dilakukan oleh mereka.

Gridmotor.id - Sering kali ada peristiwa keributan yang melibatkan antara masyarakat dengan debt collector.

Hal ini yang bikin masyarakat resah melihat aksi para debt collector.

Seperti aksi debt collector yang menarik motor secara paksa.

Belum lagi mereka juga sering mengguanakan ancaman pada para nasabah.

Hingga terkadang aksi kekerasan bisa menjadi senjata andalan oleh para debt collecotr

Tapi apakah betul debt collector diatur demikian?

Salah satu debt collector yang bernama Flesh (38), menceritakan alasannya.

Menurutnya, berprofesi sebagai debt collector itu sama saja menantang maut.

Baca Juga: Auto Bikin Bisu, Simak Cara Melaporkan Debt Collector Pinjol yang Meresahkan Nasabah

Flesh menjelaskan target yang harus dicapai.

Flesh harus mendatangi 120 debitor dalam waktu 15 hari.

Bahkan tak jarang ia harus ugal-ugalan untuk mengendarai motornya karena kejar target.

Ia mengaku sudah mahir berkendara dengan kecepatan tinggi di jalanan padat dan macet berkat pengalamannya pada tahun 2010 sebagai debt collector.

Pada saat bertemu debitor yang kendaraannya masih berstatus menunggak, tidak semua bersedia menghentikan laju kendaraannya seperti permintaan.

Akibatnya, kejar-kejaran pun tak terhindarkan.

Pengalaman kejar-kejaran di jalanan ini yang dikatakan Flesh kian membuatnya terampil dan mahir bermotor.

Flesh juga sering menemui debitor yang saat ditagih tidak mau mengaku kalau punya tunggakan.

Baca Juga: Sadis Banget, Aksi Kejam Debt Collector Tabrak Korban Sampai Lakukan Penganiayaan

Akibatnya ia harus melakukan cara intimidatif seperti mengancam nasabah untuk segera membayar tunggakan.

Ada pula penagih utang yang menantang balik Flesh, sehingga perdebatan tak terhindarkan.

Semua itu dilakukan Flesh agar mendapatakan pemasukan.

Ia juga mengaku bahwa bekerja sebagai debt collector untuk mencukupi kebutuhannya.

Terlebih kerja utama debt collector adalah berdasarkan target pemasukkan, bukan mencari keributan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Cerita “Debt Collector” yang Harus Kejar Target untuk Dapatkan Uang Saku, Kerjanya Menantang Maut"