Motor 'selendangan' adalah motor bodong atau tanpa STNK dan BPKB dan penyebabnya macam-macam.
Dan yang paling banyak karena pembayarannya belum lunas secara kredit atau motor hasil curian.
Istilah selendangan ini diambil dari kata benda selendang, yang biasa buat gendong anak atau untuk menyelimuti barang berharga.
Adapun maksud dari motor selendangan, yaitu motor yang STNK-nya dipalsukan dari data aslinya.
Biasanya akan diubah dulu warna bodi dan beberapa part motor, baru isi data STNK-nya yang diubah, setelah itu baru dijual.
Data motor dari STNK asli akan diubah berdasarkan ciri-ciri dan kondisi motor dari hasil curian atau pelarian dari leasing karena kreditnya macet.
Nah perbuatan ini masuk dalam kategori tindak pidana karena upaya memalsukan surat.
Baca Juga: Cari Motor Bekas Surat Lengkap, Siapkan uang Rp 3 Jutaan Langsung Bawa Pulang
Hal itu dimuat dalam pasal 263, Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).
Hukumannya juga enggak main-main, yakni kurungan penjara maksimal 6 tahun.
Adapun pasal tersebut berbunyi, "Barang siapa membuat surat palsu atau memalsukan surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti daripada sesuatu hal dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsu, diancam, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat, dengan pidana penjara paling lama enam tahun."
Untuk itu diharapkan para bikers untuk hati-hati saat cari motor bekas.
Jangan sampai bikers malah jadi rugi setelah beli motor bekas.