Lewat Jalan Tikus, Ribuan Pemudik Lolos Pos Penyekatan di Indramayu

By Ardhana Adwitiya, Kamis, 13 Mei 2021 | 07:00 WIB

Pakai jalan tikus, ribuan pemudik motor lolos pos penyekatan di Indramayu.

GridMotor.id - Pakai jalan tikus, ribuan pemudik pakai motor lolos pos penyekatan di Indramayu, Jawa Barat.

Pemudik motor kembali melakukan perjalanan di tengah larangan mudik Lebaran 2021, Rabu (12/5/2021) dini hari.

Yang jadi sorotan adalah penumpukan pemudik di pos penyekatan Kedungwaringin, perbatasan Bekasi-Karawang.

Akibatnya, beberapa pemudik dibiarkan lewat agar diputar balik paksa di pos penyekatan berikutnya.

Baca Juga: Bukan Polisi, Video Rombongan Pemudik Lokal Terhalau Hewan Ini

Baca Juga: Viral Penjual Bensin Eceran Menangis Saat Dibeli Pemotor, Kenapa Nih?

Salah satu pos penyekatan setelah Kedungwaringin,yakni pos Pam U-Turn Patrol di Jalur Pantura Indramayu.

Meski begitu, para pemudik diketahui lolos dari pos penyekatan Indramayu menggunakan jalur tikus.

Menurut salah seorang warga setempat, Edi (36) mengatakan, para pemudik itu masuk dari jalur tikus di Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra.

Lanjut dia, ribuan pemudik itu lalu keluar dari Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol dan kembali melintas di Jalur Pantura.

Baca Juga: Redakan Emosi Pemudik, Polisi Ini Kasih Pelukan Hangat, Warganet Terharu

"Lolos semua, pada lewat sini, jalur tikus," ujar dia dikutip dari Tribuncirebon.com.

Salah seorang pemudik, Riko (33) mengatakan, nekat mudik demi bertemu orang tua di Tegal, Jawa Tengah.

Ia mengetahui adanya jalur tikus ini setelah mengikuti rombongan pemudik yang ada di depannya.

"Tahun kemarin dilarang mudik, masa tahun sekarang juga dilarang, kasian orang tua pengen ketemu," ujar dia.

Baca Juga: Video Pos Penyekatan Bekasi Jebol Diserbu Rombongan Pemudik Motor

Pantauan Tribuncirebon.com di Desa Patrol Baru, Kecamatan Patrol, arus kendaraan masih mengular panjang memadati Jalur Pantura.

Seperti diketahui pada malam hari ini merupakan puncak arus mudik.

Menurut warga setempat, Edi (36) mengatakan, kepadatan arus lalu lintas sudah terjadi sejak pukul 21.00 WIB malam tadi.

"Tapi ramai-ramainya baru sekarang, tadi mulai jam 1 malaman," ujar dia.

Baca Juga: Takut Dikira Mau Mudik, Pemotor Ini Bikin Tulisan Cuma Mau Main Bola

Hingga pukul 03.00 WIB, arus lalu lintas di Jalur Pantura Indramayu masih terus dipadati pemudik.

Tampak dari kejauhan, antrean kendaraan masih mengular panjang.

Dari penelusuran Tribun, dengan menyusuri jalur tikus pemudik lewat Jalan Nasional Pantura, dimulai dari Karawang hingga Subang pemudik sudah bisa lolos dari dua pos penyekatan.

Situasi di jalur tikus diwarnai euforia warga sekitar yang banyak memberikan dukungan terhadap pemudik baik melalui poster-poster maupun pengeras suara yang mendoakan keselamatan para pemudik.

Baca Juga: Bukan Terobos Penyekatan, Pemotor Diduga Mau Mudik Ini Malah Masuk Tol

Diawali dari Kampung Cikalong Kabupaten Karawang, pemudik menyusuri perkampungan dan hingga ke Kampung Krajan Kabupaten Subang yang langsung berbatasan dengan Kabupaten Karawang.

Jalan yang dilalui tidaklah mudah, selain jalanan perkampungan, para pemudik juga harus melintasi jalur gelap di tengah persawahan jalanan juga licin berbatu.

Astri (24), pemudik asal Jakarta tujuan Sidoarjo Jawa Timur, mengungkap jalur tersebut memang terbilang jalanan yang rusak, tapi jalur tersebut diakuinya cukup membantu untuk menghindari pos penyekatan.

"Saya seneng sih merasa terbantu, tahu sendiri lewat penyekatan ribet banget periksa surat ini itu tetep aja disuruh balik," ujar Astri ketika diwawancara Tribun di jalur tikus pantura, Kampung Cikalong, Jatisari Kabupaten Karawang, Rabu dini hari (12/5/2021).

Baca Juga: Bikin Heboh Anak Mudik Ketemu Ayah di Jalan, Terpisah Gara-gara Ini

Astri mengungkap ia tak keberatan jika harus memberi uang sedekah untuk warga sekitar yang perkampungannya hendak ia lalui.

"Enggak bayar saya nyawer aja itung-itung sedekah gedenya sepuluh ribu atau lima ribu gak masalah," kata dia.

Astri enggan melewati pos penyekatan pemudik ia sudah dikabari oleh kawannya yang mudik lebih awal,

"Kemarin temen saya gitu, antigen ada, surat keterangan ada, bahkan identitas ada. Cuma masa disuruh putar balik, saya juga males kalau ceritanya begitu," imbuhnya.

Baca Juga: Siapkan KTP Untuk Bikin SIKM, Bisa Keluar Kota di Masa Larangan Mudik

Terpisah IF (25) warga Krajan Patokbeusi Kabupaten Subang mengungkap bahwa ia bersama dengan warga lain sengaja memasang petunjuk arah disetiap persimpangan gang, hal itu dilakukan untuk mempermudah perjalanan setiap pemotor yang hendak mudik.

Dituturkan IF ramainya kendaraan pemudik dimulai dari sore hari.

"Tadi perkiraan sekitar pukul 17.00 itu mulai ramai, tapi dari dua hari kebelakang juga ramainya mulai jam segitu perkiraan sampai pukul 02.00 jalur ini ramai," kata IF ketika ditemui Tribun di Kampung Krajan, Patokbeusi Kabupaten Subang, Rabu (12/5/2021).

Terlihat suasana jalur tikus tersebut sangat ramai ditontoni warga sekitar.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Larangan Mudik Diberlakukan, Golongan Ini Boleh Bepergian

Bahkan beberapa sudut gang menyediakan pengeras suara khusus untuk memberi petunjuk pemotor yang melintas sekaligus mendoakan serta memberikan semangat bagi para pemudik, tak jarang di setiap pagar maupun pos ronda yang dilintasi dihiasi poster-poster yang bertuliskan dukungan bagi para pemudik.

Keadaan tersebut diungkap IF, karena warga ingin membantu sesama saudaranya yang saat ini sedang melakukan perjalanan mudik.

"Mereka itu datang dari jauh mungkin sudah berjam-jam dari Jakarta dari Bekasi sudah sejauh ini harus putar balik kasihan mereka kami pernah merasakan suka duka perjalanan mudik," kata dia.

Kendati demikian dijelaskan IF, warga berbuat seperti itu bukan karena tidak mendukung kebijakan larangan mudik dari pemerintah.

"Kami bukannya tidak mendukung keputusan pemerintah, hanya sebagai sesama muslim kami punya rasa iba, kasihan aja soalnya saya kalau dalam posisi mereka pasti akan merasakan kesulitan yang sama," ujarnya.

Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Ribuan Pemudik Lolos Penyekatan di Indramayu Lewat Jalur Tikus