GridMotor.id - Sering nyalain mercon di jalan, polisi di Pekalongan kasih hukuman shock therapy ke pemuda ini.
Banyak remaja menghabiskan waktu menunggu berbuka puasa alias ngabuburit dengan bermain petasan atau mercon di jalan.
Padahal banyak pemotor yang lewat saat mereka bermain mercon.
Enggak jarang pemotor kaget akibat ledakan mercon, sampai ada yang terjatuh masuk sawah.
Baca Juga: Cukup Bawa KTP dan KK, Bantuan Rp 300 Ribu Tanpa Potongan Bisa Diambil Langsung Bulan Ini
Baca Juga: Diskon Ramadan Pajak Kendaraan, Denda Pajak dan Bea Balik Nama Dihapus
Viral di media sosial video polisi memberi shock therapy ke pemuda yang akan menyalakan mercon.
Salah satu yang menunggah video itu adalah akun Instagram @ndorobeii.
Dalam video itu, tampak seorang anggota polisi berdiri berhadapan dengan satu anak remaja yang menggenggam satu buah mercon berukuran besar.
Dengan suara bernada tinggi dan tegas, polisi itu meminta kepada remaja itu untuk mengenggam dengan benar sebelum petasan itu dinyalakan.
Baca Juga: Cewek Cantik Pemotor Diserang Begal, Para Pelaku Sampai Tega Lakukan Ini
Polisi yang mengenakan jaket merah dan sarung cokelat itu telah bersiap dengan korek apinya untuk menyalakan mercon yang digenggam pemuda tadi.
"Cekeli yo, cekeli, cekeli sek yo, tak sumet, cekeli sampek mbledos, ngerti. Cekeli yo, la koe tuku mercon, gawe, cekeli yo. Loh kok mboten, cekeli. Kupinge tutupi, kupinge tutupi, iki nganti mbok culke, tak ajar koe, cekeli sampek mbledos tanganmu. Tulung opo, la koe tuku mercon og, tak sumet cekeli. Mbog uncalke tak ajar koe," kata polisi berambut gondrong itu seperti dalam video.
Disebutkan, lokasi kejadian berada di Pekalongan, Jawa Tengah.
Dikutip dari Kompas.com, sang polisi berpakaian preman tersebut bernama Bripka Windo, Banit Reskrim Polsek Pekalongan Selatan.
Baca Juga: Bikin Tegang, Video Polisi Acak-acak Aksi Balap Liar Jelang Buka Puasa
Windo mengaku melakukan hal itu semata-mata hanya untuk memberi efek jera atau shock therapy kepada pemuda tersebut.
"Kalau ending-nya ya enggak mungkin saya sumet (nyalakan) merconnya itu, yo podo-podo modar e (sama-sama matinya), untuk shock therapy aja," canda Windo, Selasa (27/4/2021).
Windo menuturkan, mercon itu berukuran kurang lebih 20 centimeter dan akan dinyalakan di dekat pintu keluar tol Duwet, Pekalongan.
Kronologi
Pada Jumat (23/4/2021) setelah sahur, sejumlah anggota Polsek Pekalongan Selatan melakukan patroli di tiga titik.
Baca Juga: Wow, Pemotor yang Beratraksi di Tengah Jalan Bintaro Ternyata Bekas Pemain Tong Setan
Tiga titik lokasi tersebut kerap digunakan untuk membunyikan mercon, yakni Banyu Urip, Jenggot, dan pintu keluar tol Duwet.
"Nah, setelah kita patroli dari Jenggot, kita langsung mengarah ke exit tol yang saat itu situasinya sudah ramai sekali. Begitu mobil patroli sampai di perempatan lampu merah exit tol, semuanya pada bubar, kocar-kacir," tutur Windo.
"Mobil patroli mulai mengarah ke arah Selatan, sedangkan anggota yang masih berpakaian preman, masih berada di perempatan lampu merah exit tol. Kan mungkin dari warga atau anak-anak muda enggak tau kalau berpakaian preman itu polisi, mungkin enggak tau," imbuh Windo.
Tidak lama setelah itu, ada seorang pemuda yang membawa mercon hendak membunyikannya di lokasi tersebut.
Baca Juga: Tangerang Mencekam, Debt Collector Cekcok Pemotor Berhamburan
Namun, belum jadi mercon dinyalakan, pemuda itu justru melarikan diri ke area persawahan yang ada di sekitar exit tol.
"Perwira pengendali, Panit Sabhara Polsek Pekalongan Selatan Iptu Seno Ajang, memerintah anggota namanya Dimas, junior saya, untuk mengejar. Setelah kejar-kejaran, akhirnya kena. Pemuda itu langsung tak interogasi seperti terlihat di video itu," kata Windo.
Pemuda itu, lanjut Windo, sempat memohon dan meminta agar tidak menyalakan mercon tersebut di hadapannya.
"Dia saat diberi shock therapy merasa ketakutan hingga nangis. Setelah itu kita bawa ke kantor untuk membuat surat pernyataan agar tidak mengulangi lagi," ujar Windo.
Baca Juga: Viral Pura-pura Tuna Wisma, Ternyata Punya Motor Sampai Timbun Takjil
Windo mengungkapkan, hal itu ia lakukan juga untuk membubarkan banyaknya masyarakat yang ada di lokasi tersebut.
Benar saja, setelah ia "memberi pelajaran" kepada pemuda tersebut dengan intonasi nada yang tinggi, masyarakat langsung membubarkan diri.
Lebih lanjut, Windo mengatakan, begitu banyak laporan yang masuk ke Polsek Pekalongan Selatan terkait mercon.
"Karena warga banyak yang laporan ke kita via telepon atau WA lewat bhabinkamtibmas, tolong pak mercon sangat meresahkan warga," terang Windo.
Baca Juga: Satu Desa di Subang Kaya Mendadak, Honda BeAT dan Motor Baru Lain Diborong
Selain berbahaya untuk diri sendiri, kata Windo, menyalakan mercon seperti itu juga berbahaya bagi orang lain.
Windo mengungkap, sudah banyak korban akibat menyalakan mercon, mulai dari tangan putus sampai dengan yang fatal meninggal dunia.
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh ???????????????????????????????????? (@ndorobeii)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Video Viral Polisi Beri "Shock Therapy" ke Pemuda yang Akan Bunyikan Mercon, Begini Endingnya..."