GridMotor.id - Geger dikira geng motor, ternyata teman sekampung yang dihajar sampai tewas.
Geng motor memang meresahkan banyak warga dan bikers di jalanan.
Biasanya geng motor membawa senjata tajam untuk membela diri jika bertemu geng motor lainnya.
Namun kali ini seorang warga salah sasaran mengira korban yang dipukul merupakan anggota geng motor.
Baca Juga: Bandung Mencekam, Geng Motor Keroyok Pemuda Main Gitar Sampai Terkapar
Baca Juga: 10 Anggota Geng Motor yang Pamer Senjata Tajam Diringkus, Puluhan Masih Diburu
Seorang pria berinisial RA (22), warga Kelurahan Amplas, Kecamatan Medan Amplas, diamankan personel Polsek Patumbak atas kasus tewasnya seorang remaja berinisial MFL (17).
MFL sendiri merupakan warga Garu VI, Medan Amplas, Kota Medan, Sumatera Utara.
Korban tewas pada Minggu (28/2/2021) yang lalu.
Korban dikira anggota geng motor dan ternyata masih satu kampung dengan pelaku.
Baca Juga: Geger Polisi Dibacok Geng Motor di Menteng, Pelaku Tertangkap Lagi Nongkrong
Hal tersebut disampaikan polisi saat konferensi pers di Mapolsek Patumbak pada Selasa (9/3/2021) siang.
Kapolsek Patumbak Kompol Arfin Fachreza menjelaskan, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.
Saat itu, korban bersama dengan 13 orang temannya naik motor melintas di Jalan Sisingamangaraja, tepatnya di depan pabrik Asahan.
Saat itu, mereka konvoi dengan 7 motor.
Baca Juga: Geng Motor Diduga Keroyok Remaja di Medan, Diserang Sajam dan Balok
Tapi karena tidak ada balapan, mereka berbalik arah ke Perumahan Oma Deli mengarah ke Medan.
Saat rombongan korban melintas di atas jembatan layang Amplas, tiba-tiba pelaku yang membawa balok berlari mengarah ke motor yang ditumpangi korban.
Pelaku saat itu hendak memukul teman korban berinisial AS, namun berhasil mengelak.
Korban saat itu berboncengan bertiga.
Baca Juga: Bubarkan Geng Motor yang Lagi Konvoi, Anggota Polisi Malah Dibacok
Serangan pelaku mengenai kepala korban.
Selanjutnya, teman-teman korban langsung kabur naik motor mengarah ke Garu VII.
Korban dijemput oleh teman lainnya kemudian dibawa ke Rumah Sakit Mitra Sejati Medan.
"Pada hari yang sama, sekitar pukul 14.05 WIB, korban meninggal dunia," kata Kompol Arifin dikutip dari Kompas.com.
Baca Juga: Viral Bentrokan Geng Motor di Bandung Barat, Motor Terbakar dan Korban Terkapar
Dijelaskannya, tersangka AR ditangkap di Tebingtinggi pada Selasa (2/3/2021).
Saat dihadirkan dalam konferensi pers itu, kaki kanan AR diperban dan berjalan tertatih.
"Dalam 3 x 24 jam kasus ini berhasil kami ungkap," sambungnya.
"Tersangka yang kami amankan, dipersangkakan pasal 80 ayat 3 UU 35/2014 tentang perubahan uu 23/2002 tentang perlindungan anak subsider 338 subsider 351 ayat 3 dengan ancaman maksimal 15 tahun penjara," lanjutnya.
Baca Juga: Seorang Pria Dikeroyok Geng Motor di Tempat Ramai, Warga Cuma Bisa Menyaksikan
Dijelaskannya, pemicu penyerangan itu pelaku dan rekan-rekannya saat itu mendapat informasi ada serangan atau perselisihan dengan salah satu geng motor.
Pelaku dan rekan-rekannya secara spontan datang ke lokasi yang diduga menjadi tempat geng motor itu melintas dan ingin melakukan balasan.
"Ternyata yang dimaksud (diserang) bukan dari kelompok yang semula (melakukan penyerangan)," lanjut Arifin.
"Jadi adalah salah sasaran ini, (Dugaan geng motor) sedang kami dalami, yang jelas mereka berkelompok saat itu," jelasnya.
RA (22) mengaku menyesal memukul MFL (17) hingga tewas. Dia mengira korban adalah anggota geng motor yang mengganggu kampungnya.
Baca Juga: Tasikmalaya Mencekam, Geng Motor Keluarin Golok Saat Disergap Polisi
Arfin menambahkan, pelaku juga sempat melayat ke rumah korbannya.
Kepada wartawan, AR mengaku dirinya sempat melayat ke rumah korban karena mengira MFL adalah korban geng motor.
"Saya kira (MFL) yang mengganggu kampung saya. (Setelah memukul) saya langsung jalan aja. Kena kepala. Saya menyesal," katanya.
AR mengaku tidak mempersiapkan diri untuk memukul korban.
Baca Juga: Ngeri Video Pengeroyokan Geng Motor, Yamaha NMAX Ikut Dirusak
Kayu broti yang dibawanya diambil saat berjalan menuju tempat kejadian perkara (TKP).
"Kami di situ sekitar 15 orang. Kami nggak punya geng, orang kampung situ,"
"Awalnya memang belum tahu itu (akibat) kelakuan saya, karena saya kira itu korban dari kelakuan (geng motor) yang ngganggu kampung saya juga. Ternyata anggota saya, Pak," katanya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dikira Geng Motor, Remaja Ini Tewas Dihajar Kayu Teman Satu Kampung"