Gara-gara Klakson Kenceng, Pemotor Babak Belur Dihajar Oknum TNI

By Ardhana Adwitiya, Selasa, 2 Maret 2021 | 19:00 WIB

Ilustrasi pengeroyokan. Gara-gara klakson kenceng, pemotor babak belur dihajar oknum TNI di Maluku.

GridMotor.id - Gara-gara klakson kenceng, pemotor babak belur dihajar oknum TNI di Maluku.

Pemotor bernama Devian Basry (22) jadi korban penganiayaan oknum TNI berinisial Sertu T.

Korban diketahui tinggal di Desa Tepa, Kecamatan Pulau Barbar, Kabupaten Maluku Barat Daya, Maluku.

Kejadiannya pada hari Jumat (26/2/2021) lalu.

Baca Juga: Balap Liar Kembali Ramai, Polisi Gelar Razia Motor Pakai Knalpot Brong

Baca Juga: Ratusan Warga Berhamburan, Viral Video Warga Parkir Motor di Tengah Jalan Cegat Mobil Ambulans dan Ambil Paksa Jenazah Covid-19

Diceritakan kakak kandung korban, James Basry, kejadian itu bermula saat adiknya sedang melintas di depan masjid.

Saat kejadian itu, ada pemotor di depan adiknya yang membunyikan klakson secara keras.

"Dari pengakuan adik saya ke keluarga, saat itu dia sedang lewat dengan motor di depan masjid, kebetulan ada sepeda motor di depannya yang membunyikan suara motor sangat besar," kata James, dikutip dari Kompas.com, Senin (1/3/2021).

Sesaat kemudian, adiknya didatangi pelaku yang keluar dari kompleks masjid dan dituduh sebagai orang yang membunyikan klakson tersebut.

Baca Juga: Pemotor Geleng-geleng Kepala Liatnya, Gara-gara Rebutan Pacar, 3 Anggota TNI Tega Keroyok Pelajar SMA

"Adik saya langsung disuruh ikut ke kantor Koramil, dan sampai di sana dia ditanya setelah itu dia dipukul," ujar dia.

Akibat kejadian itu, kini adiknya harus mendapatkan perawatan medis karena mengalami luka di sekujur tubuh.

Ironisnya lagi, kedua matanya diketahui sulit melihat karena mengalami pembengkakan cukup serius akibat penganiayaan tersebut.

Terkait kasus tersebut, pihaknya meminta oknum aparat TNI yang menganiaya adiknya tersebut dapat diberikan hukuman secara tegas.

Baca Juga: Heboh Pemotor Terobos Ring 1, Paspampres Bilang Gak Perlu Minta Maaf, Kok Bisa?

Pasalnya, tidak selayaknya seorang aparat berlaku arogan terhadap warga sipil yang mestinya harus dilindungi.

"Atas nama keluarga kami minta pelaku dihukum sesuai perbuatannya, kalau pun adik saya salah, dia tidak seharusnya dipukul seperti begini," ungkap dia.

Terkait dengan insiden itu, Danrem 151 Binaya, Brigjen TNI Arnold AP Ritiauw membenarkan kejadian tersebut.

Saat kejadian itu, dikatakan dia, anak buahnya tersebut sedang mengikuti acara sosialisasi pencegahan Covid-19 di masjid.

Baca Juga: Brakk, Pemotor Ambyar Sampai Terpental Tabrak Mobil dari Belakang

Di tengah acara sosialisasi itu diketahui korban yang sedang dalam pengaruh minuman keras melintas di depan masjid dengan membunyikan suara klakson secara keras hingga mengganggu acara tersebut.

Oleh karena itu, anggotanya langsung keluar masjid dan mengamankannya.

"Dia (Devian) sedang mabuk dan banyak saksi melihat dia yang membunyikan suara motor sangat besar sehingga mengganggu," ungkap Arnold.

"Jadi, bukan salah sasaran, tapi tepat sasaran dia orangnya yang membunyikan suara sepeda motor sangat besar," sambungnya.

Baca Juga: Viral Pemotor Dipukul Iring-iringan Jenazah di Menteng, Polisi Cari Korban

Namun demikian, pihaknya tetap menyesalkan perbuatan anggotanya tersebut.

Sebab, penganiayaan itu seharusnya dapat dihindari.

Sebagai penyikapannya, pihaknya juga berjanji akan memberikan sanksi terhadap anggotanya tersebut sesuai ketentuan yang berlaku.

"Tentu akan diberikan sanksi sesuai perbuatannya, saya akui anak buah saya juga salah, jadi tetap diproses, saya juga sudah lapor ke panglima (Pangdam Pattimura)," kata dia.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi Seorang Pemuda Babak Belur Dianiaya Oknum TNI gara-gara Suara Klakson"