Gridmotor.id - Gara-gara ban botak, pemotor remaja ini tabrak tembok hingga tewas di tempat.
Peristiwa ini terjadi di Gianyar, Bali, pada hari Minggu (1/11/2020) kemarin.
Remaja berinisial IPM (16) tersebut tewas di tempat setelah menabrak tembok di Jalan Sawo.
Korban diketahui mengendarai motor modifikasi dengan kondisi ban yang sudah botak.
Baca Juga: Ternyata Cuma Karena Hal Sepele Ban Bisa Berubah Bentuk, Masih Aman Dipakai?
Baca Juga: Naik Suzuki RC100, Kakek Ini Tabrak Truk yang Parkir Karena Ban Bocor, Langsung Tewas
Peristiwa tersebut berawal ketika korban datang dari Utara ke arah Selatan.
Ketika tiba di tempat kejadian yang kondisi jalannya menikung, korban tidak bisa menguasai laju kendaraannya hingga menabrak tembok.
IPM tewas dengan luka parah di bagian kepala karena saat itu tidak menggunakan helm.
Kanit Laka Polres Gianyar, Aiptu I Wayan Kariawan menjelaskan, dari hasil olah TKP, korban tidak kuasa mengendalikan kendaraannya di tikungan.
Baca Juga: Pekanbaru Heboh, 3 Bocah Kejar dan Tabrak Jambret Hingga Tersungkur, Motornya Langsung Dibakar Warga
Hal tersebut diduga karena ban kendaraan korban mengalami selip.
Sebab pemeriksaan terhadap kondisi kendaraan, ban sepeda motor korban sudah tidak layak jalan karena sudah gundul.
Tak hanya itu, saat kejadian, situasi relatif mendung sehingga jalanan gelap.
“Kendaraan yang dikendarai sudah dimodif dengan stang pengereman tidak standar. Ban depan dan belakang gundul diduga sebagai penyebab tidak berfungsi kendaraan dengan baik,” ungkap Kariawan dikutip dari Tribun Bali, Senin (2/11/2020).
Baca Juga: Ambyar! Pemotor Yamaha NMAX Tabrak Trotoar Berakhir Nyebur Kali di Cilandak, Ternyata Ini Sebabnya
"Korban berstatus di bawah umur yaitu 16 tahun bahkan tanpa SIM. Hal itu diduga korban belum memiliki kompetensi mengemudi. Terlebih korban tidak menggunakan helm juga diduga menjadi penyebab fatalitas luka pada korban," ujar Kariawan menambahkan.
Kasatlantas Polres Gianyar AKP Laksmi Triana Dewi menyayangkan insiden tersebut.
Pihaknya meminta kepada para orangtua agar menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran.
Orangtua harus melarang anak di bawah umur mengendarai kendaraan.
Karena dalam usia tersebut, selain mereka tidak memiliki SIM atau kompetensi berkendara, jiwa mereka juga masih labil sehingga rawan terjadi hal yang tidak diinginkan.
Selama ini, kata dia, banyak orangtua beralasan memberikan sepeda motor pada anak di bawah umur karena mereka tidak bisa antar jemput anaknya setiap waktu.
Laksmi menilai hal tersebut bukan sebagai suatu alasan.
Di mana hal ini seharusnya menjadi tantangan orangtua yang harus dicari jalan keluarnya.
"Jauhkan anak-anak dari bahaya dengan cara tidak membiarkan mereka mengendarai kendaraan sebelum waktunya. Hal ini juga demi kepentingan bersama," ujar Laksmi.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Seorang Remaja Tewas Kecelakaan, Kendarai Motor Modifikasi Tak Layak, Ban Depan Belakang Gundul"