Buntut Pengeroyokan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan HOG Yang Dipimpin Mantan Pangkostrad, Turing Berhenti Menunggu Izin Kapolres Bukittinggi Untuk Melanjutkan 

By Indra GT, Minggu, 1 November 2020 | 21:25 WIB

Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Oknum Anggota Club Moge Berbuntut Panjang

Gridmotor.id - Akibat pengeroyokan anggota TNI oleh rombongan Harley-Davidson Owner Group (HOG) yang dipimpin mantan Pangkostrad kegiatan turing berhenti menunggu izin Kapolres Bukit Tinggi.

Insiden pengeroyokan anggota TNI, anggota dari HOG Siliwangi Bandung Chapter Indonesia ada yang ditahan.

Seharusnya turing rombongan HOG akan menuju Sabang bertajuk Long Way Up Sumatera Island, yang berlangsung 29 Oktober hingga 8 November 2020.

Akibat insiden ini mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago ketua HOG Siliwangi Bandung Chapter Indonesia menahan kegiatan menunggu izin dari Kapolres Bukit Tinggi.

Baca Juga: Pengeroyokan 2 Anggota TNI oleh Oknum Anggota Club Moge Berbuntut Panjang, Anggota DPR: Anda Itu Siapa? Touring Ada Tugas Negara

Baca Juga: Video Anggota TNI Dikeroyok Anggota Klub Motor Gede Viral di Medsos, Begini Kata Polisi

Mantan Pangkostrad yang menjadi ketua rombongan moge Harley Davidson mengatakan, insiden yang terjadi antara anggota rombongannya dengan anggota TNI merupakan kesalahpahaman belaka.

Pernyataan ini diucapkan mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago dalam sebuah channel Youtube Madaysinatra.

"Sudah selesai, jangan lagi kau tanya-tanya. Pak Dandim ada, Pak Subdenpom ada. Itu kesalahpahaman saja. Biasa itu, apa persoalan kecil saja bisa jadi besar," katanya.

Sementara menjawab duduk persoalan yang terjadi dalam insiden di Simpang Tarok, Djamari mengatakan, "Enggak ada apa-apa. Naik motor, padat sekali. Jatuh mungkin."

Tiga pengendara motor gede yang diduga ditahan di Polres Bukittinggi.

Baca Juga: Geger Debt Collector Sok-sokan Narik Motor Rupanya Milik Anggota TNI dari Pemberian Panglima, Endingnya Kocak

Dalam video tersebut Djamari yang berkaos hijau bertuliskan Long Way Up Sabang Island, menjawab pertanyaan beberapa orang di sekitarnya.

Belum diketahui di mana perbincangan ini terjadi.

Djamari juga memastikan, rombongan moge tidak memiliki kegiatan setelah kejadian di Simpang Tarok.

Rombongan akan berkegiatan atau melanjutkan perjalanan jika sudah mendapatkan izin dari Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.

Baca Juga: Gagal Salip, Harley-Davidson Vs Honda PCX Berakhir Senggolan, Satu Pemotor Tutup Usia

Rombongan motor gede Harley-Davidson yang melakukan pengeroyokan terhadap anggota TNI di Bukittinggi, ternyata dipimpin oleh mantan Pangkostrad Letjen (Purn) Djamari Chaniago.

Dalam list anggota rombongan yang diperoleh Kompas TV, Minggu (1/11/2020), terdapat nama Djamari Chaniago.

Diketahui, Djamari Chaniago merupakan ketua Harley-Davidson Owner Group (HOG) Siliwangi Bandung Chapter Indonesia.

Djamari memimpin rombongan yang sedang touring dengan tujuan Sabang, Aceh.

Baca Juga: Langsung Tunduk, Video Gerombolan Pemotor Yamaha NMAX dan XMAX Kompak Putar Balik di Lokasi Wisata, Warganet: Tumben Moge Gak Ngeyel

Touring yang diikuti 21 pengendara ini bertajuk Long Way Up Sumatera Island, dan berlangsung 29 Oktober hingga 8 November 2020.

Sejatinya, permasalahan pengeroyokan anggota TNI di Bukittinggi disebutkan telah selesai dengan cara damai.

Djamari Chaniago sebagai ketua rombongan telah menyampaikan permintaan maafnya.

Namun Pangdam Bukit Barisan Mayjen Irwansyah memerintahkan anggota TNI untuk melaporkan tindak penganiayaan itu ke Polres.

Pelaporan tersebut dilakukan saat Djamari Chaniago dan rombongannya sedang bersilaturahmi dengan Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara.

Baca Juga: Pengendara Kawasaki Ninja 250 Dicap Sok Jagoan Gara-gara Geber Motor, Komunitas Moge Kasih Tips Biar Stigma Biker Arogan Hilang

Kronologi

Viral di media sosial penganiayaan yang diduga dilakukan anggota moge terhadap TNI di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Aksi pengeroyokan diduga dilakukan anggota klub Harley Owners Gruop itu tepatnya terjadi di Simpang Tarok, Kecamatan Guguk Panjang, Kota Bukittinggi, Jumat (30/10/2020), sekitar pukul 16.30 WIB.

Polisi telah menangkap 2 tersangka pengeroyokan, serta menahan 13 motor Harley Davidson.

Ternyata, selain melakukan pengeroyokan, ada juga kabar pengendara moge ini memecahkan kaca mobil warga sipil.

Baca Juga: Video Gerombolan Pemotor Kawasaki Ninja 250 Arogan Bikin Dongkol Warga di Lokasi Wisata, Ternyata Begini Kronologinya

Aksi tersebut diduga terjadi saat iring-iringan moge ke arah Kota Bukittinggi.

Pada Jumat malam, pemilik mobil yang kacanya pecah, mendatangi Mapolres Bukittinggi untuk melaporkan kejadian.

Namun, menurut pihak Polres Bukittinggi, peristiwa tersebut tidak terjadi wilayah hukumnya.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara mengakui bahwa dirinya juga mendengar informasi itu.

Baca Juga: Sok Jagoan, Video Pengendara Ninja 250 Geber-geber Motor di Lokasi Wisata Bikin Warga Kesal, Netizen: Motor Mahal Otak Obralan

"Saya informasinya juga dengar," kata AKBP Dody Prawinegara, Sabtu (31/10/2020).

Tapi, kata dia, kemungkinan kejadiannya di luar wilayah hukum Polres Bukittinggi.

"Sementara ini tidak ada (laporannya), tidak tahu kalau TKP-nya di Kabupaten 50 Kota," katanya.

Ia menjelaskan, pihaknya hanya menangani perkara dugaan pengeroyokan.

Baca Juga: Arogan Banget, Oknum Tentara Marah Saat Dihentikan Tidak Pakai Masker Saat PSBB

2 Pengendara Moge Ditangkap

Dua orang anggota moge yang diduga mengeroyok dua anggota TNI di Bukittinggi, ditetapkan tersangka.

Kini, dua orang pengendara moge tersebut telah mendekam di dalam sel tahanan Mapolres Bukittinggi.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara saat dihubungi TribunPadang.com mengatakan, pihak korban sudah membuat laporan ke Mapolres Bukittinggi.

"Korban melapor. Siapapun yang melapor, kita tangani, dan kita tidak melihat intutusi atau siapa yang melapor. Semua kita tangani," kata Dody Prawinegara, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga: Arogan! Berani Tabrak Polisi Gerombolan Pemotor Moge Akhirnya Tertangkap Kunci dan Motor Ditahan Mereka Dihujat Netizen

Ia mengatakan, saat ini sudah ada dua orang pengendara moge yang ditetapkan tersangka dalam kasus pengeroyokan ini.

"Tadi pagi sudah saya tahan sebanyak dua orang dari pengendara moge," katanya.

Dikatakannya, dua orang yang diamankan adalah pengendara moge yang mendorong dan menendang korbannya.

13 Moge Ditahan

Selain menangkap dua pengendara motor gede alias moge, Polres Bukittinggi juga menahan belasan motor Harley Davidson.

Kapolres Bukittinggi, AKBP Dody Prawinegara mengatakan, ada 13 kendaraan yang ikut diamankan di Polres Bukittinggi.

"Kendaraan sudah diamankan. Kita cek surat-suratnya seperti STNK kendaraannya. Kalau lengkap, bisa dipertanggungjawabkan secara hukum, bisa keluar secara bertahap," katanya, Sabtu (31/10/2020).

Baca Juga: Sok Jagoan, Naik Yamaha V-Ixion Tanpa Helm Ngamuk Saat Macet Langsung Pukul Kap Mobil

Diduga Kesalahpahaman di Jalan

AKBP Dody Prawinegara menceritakan, cekcok itu terjadi hanya karena kesalahpahaman di jalan.

"Mungkin sama-sama tidak bisa mengendalikan emosi," kata AKBP Dody.

Kata dia, korban merupakan anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI).

"Pengendara motor (korban) itu merupakan anggota Kodim, tadi Dandim sudah menyelesaikan," katanya.

Para pengendara moge sudah meminta maaf, namun proses hukum tetap lanjut.

"Nanti video permintaan maafnya akan diberikan untuk dimasukkan di IG," katanya.

Ia menyebutkan, rombongan moge tersebut berasal dari Bandung.

"Dia dari Bandung mau touring ke Sabang," katanya.

Baca Juga: Geger Pengendara Yamaha NMAX Arogan Gak Berkutik Dihadang Polisi Berjaket Ojol, Ternyata Jaket Milik Orang Lain

Videonya Viral

Sebelumnya, viral sebuah video rombongan pengendara motor gede alias moge mengeroyok seseorang.

Cuplikan dua potong video tersebut telah tersebar di media sosial instagram.

Video tersebut diposting oleh akun Instagram @tnilovers18.

Dari video itu, terlihat korban didorong sampai tersungkur ke lantai.

Setelah tersungkur, terlihat ada kaki yang memakai sepatu menendang kepala korban.

Akun itu juga menceritakan kronologi kejadian pengeroyokan itu.

"Kronologi lengkap Pemukulan 2 Anggota TNI Oleh Rombongan Motor Harley Davidson (Moge).

Pada Hari Jum'at tanggal 30 Oktober 2020 pukul 16.40 WIB telah terjadi tindakan Penganiayaan /Pemukulan (Pengeroyokan) terhadap Anggota Unit Intel Kodim 0304/ Agam oleh rombongan motor Harley Davidson (Moge) di Simpang Tarok Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.

Baca Juga: Pengendara Yamaha NMAX Arogan, Senggol Spion Mobil Langsung Kabur, Ditegur Pengemudi Mobil Malah Makin Bar-bar

KRONOLOGIS KEJADIAN SBB:

Sekitar pukul 16.40 WIB Serda Mistari bersama Serda Yusuf berboncengan menggunakan sepeda motor jenis Honda Beat melintas Jln. Dr Hamka Kel. Tarok Dipo Kec. Guguk Panjang Kota Bukittinggi.

Dari kejauhan terdengar suara sirene mobil Patwal Polres Bukittinggi, mendengar suara sirene tersebut Serda Yusuf meminggirkan kendaraannya dan memberikan jalan kepada mobil Patwal Polres Bukittinggi dan diiringi oleh rombongan motor Harley Davidson.

Setelah habis rombongan Serda Yusuf melanjutkan perjalanan menuju Makodim, namun dari belakang datang rombongan motor Harley Davidson yang terpisah dari rombongan dan menggeber motornya sehingga Serda Yusuf terkejut dan hampir jatuh.

Karna kejadian tersebut Serda Yusuf mengejar dan memberhentikan motor Harley Davidson tersebut, namun setelah berhenti rombongan Motor Harley Davidson langsung mengejar Serda Yusuf dan mengeroyok Serda Yusuf dan Serda Mistari.

Baca Juga: Komunitas Yamaha NMAX Mendadak Berhenti dan Menyerbu Mobil di Pinggir Jalan, Masih Bilang Pemilik NMAX Arogan?

Saat dipukuli, Serda Yusuf dan Serda Mistari sudah menyampaikan bahwa mereka adalah Anggota TNI, namun tidak didengar dan diancam akan ditembak.

Seketika dengan kejadian tersebut, masyarakat ramai dan ada yang sempat merekam video kejadian tersebut dan melerai pemukulan terhadap 2 (Dua) orang tersebut oleh rombongan motor Harley Davidson.

Setelah dilerai masyarakat, rombongan motor Harley Davidson melanjutkan perjalanan menuju Novotel Kota Bukittinggi, sedangkan Serda Yusuf dan Serda Mistari melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Piket Kodim 0304/Agam."

Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Sebut Salahpaham, Mantan Pangkostrad Ketua Rombongan Moge Aniaya TNI di Bukit Tinggi: Itu Soal Kecil