Gridmotor.id - Pengendara motor Honda Scoopy selamat dari maut setelah diterjang Kereta Api membuat motor ringsek.
Melintas perlintasan kereta api harus ekstra hati-hati, apalagi perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu.
Kebanyakan perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu ataupun petugas biasanya hanya dapat dilalui pejalan kaki atau motor.
Sebaiknya saat melintas perlintasan kereta api tanpa palang pintu harus perhatikan jalur kereta api apakah ada kereta yang akan lewat.
Baca Juga: Bikers Nekat Nerobos Palang Pintu Perlintasan Kereta Api Ternyata Dendanya Bikin Kantong Bolong
Baca Juga: Bikin Deg-degan, Aksi Para Pemotor Nekat Terobos Palang Kereta Api, Hampir Terserempet Gerbong
Jangan asal lewati tanpa memperhatikan apakah ada kereta yang akan lewat, jika tidak akan bernasib seperti Cahyo Gumelar.
Cahyo Gumelar, seorang pelajar SMPN 1 Pucuk, Kabupaten Lamongan luput dari maut, usai mengalami peristiwa mengerikan ketika sepeda motor yang dikendarainya ditabrak kereta api.
Tubuh siswa kelas VIII tersebut terpental dan melayang bersama motor Honda Scoopy nopol S 2669 KQ yang dikendarai.
Akibatnya, sepeda motor ringsek, sementara Cahyo Gumelar menderita luka di beberapa tubuhnya dan tulang hidungnya patah.
Cahyo Gumelar, pelajar SMPN 1 Pucuk Lamongan usai ditabrak kereta api dan motor Honda Scoopy miliknya yang ringsek, Rabu (14/10/2020)
Baca Juga: Suzuki GSX-R150 Remuk Dihajar Kereta Api, Pemotor Akui Mesin Motornya Mendadak Mati di Tengah Rel
Pelajar berusia 15 tahun itu lalu dibawa oleh petugas ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan khusus.
Peristiwa mengerikan tersebut terjadi pada Rabu (14/10/2020), di perlintasan KA tanpa palang pintu di Desa Paji, Kecamatan Pucuk, Kabupaten Lamongan.
Data yang diperoleh TribunMadura.com Network dari saksi, Sahrul (45) di lokasi kejadian menyebutkan, pelajar yang selamat setelah tertabrak KA tersebut adalah Cahyo Gumelar (15) seorang pelajar kelas VIII SMPN 1 Pucuk.
Korban diserempet KA hingga terpental dan terbang lebih dari 5 meter saat mengendarai motor dengan Honda Scoopy nopol S 2669 KQ dan menyeberang rel KA tanpa palang pintu di Desa Paji, Kecamatan Pucuk.
"Terpental, tapi Alhamdulillah tidak sampai meninggal, " kata Sahrul.
Saat ditolong dan dibopong warga dan petugas, Cahyo Gumelar yang masih mengenakan seragam sekolah tampak mengerang kesakitan.
"Aduh sakit ... sakit .... sakit," ucapnya.
Di lokasi yang sama, Kapolsek Pucuk, AKP Siswoyo mengatakan, kejadian ini bermula ketika Cahyo mengendarai sepeda motor dengan Nopol S 2669 KQ berjalan dari arah timur ke barat.
Baca Juga: Banyak Yang Tertabrak Kereta, Pemkot Bekasi Desak PT KAI Benahi Pelintasan Sebidang Ini
Sesampainya di depan SMP 1 Pucuk, lanjut Siswoyo, korban berbelok ke arah selatan dan menyebrang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Bersamaan dengan itu melintas kereta api argo anggrek dengan Nomor log CC2061387 dari arah Surabaya hendak ke Jakarta," ujar Siswoyo.
Korban yang ketika menyeberang, lanjut Siswoyo, kemudian terserempet KA Argo Anggrek dan terpental sekitar 5 meter dari lokasi kejadian.
Akibat terserempet KA, imbuh Siswoyo, korban mengalami patah tulang dan sudah dibawa ke rumah sakit.
Korban luka lecet lutut kanan, patah tulang hidung, lecet perut kiri, lecet punggung, robek pada siku tangan kiri.
Siswoyo menambahkan, setelah menerima laporan, pihaknya kemudian mendatangi lokasi kejadian dan meminta keterangan sejumlah saksi.
"Kami sudah melakukan penyelidikan lebih lanjut dan meminta keterangan para saksi," tegasnya.
Sementara itu, dari Gresik karena nekat melintasi perlintasan kereta api, seorang pengendara sepeda motor harus meregang nyawa usai tertabrak kereta api, Senin (3/8/2020) pagi.
Korban bernama Muchibbin (45) warga Desa Samirplapan RT 02/RW 01, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.
Korban mengendarai sepeda motor Yamaha RX King warna hitam W 2613 KK.
Sambil membawa tempat ikan di samping kiri jok sepeda motornya.
Muchibbin diketahui akan pulang ke rumahnya di Desa Samirplapan, dia melintasi perlintasan double track kereta api liar tanpa palang pintu di KM 201+3/4, Kecamatan Duduksampeyan, Gresik.
Perlintasan yang lebarnya kurang dari satu meter itu diterabas olehnya. Belum sempat melintasi rel, korban langsung tertabrak KA Maharani.
Kereta tujuan Semarang - Surabaya itu melintas. Sepeda motor korban langsung terlempar ke arah barat kurang dari 10 meter.
Sepeda motor warna hitam itu remuk tak berbentuk.
Roda bagian depannya hingga bagian mesin sepeda motornya ringsek.
Hanya tempat menaruh ikan terbuat dari bambu yang masih utuh dan topi warna hitam.
Manager Humas Daop 8 Surabaya, Suprapto mengatakan Muchibbin berjalan dari arah timur keselatan menuju tambak menyebrang di perlintasan kereta api tanpa palang pintu.
"Datang kereta api Maharani kemudian terjadi kecelakaan," kata dia.
Muchibbin menghembuskan nafas terakhir di lokasi kejadian dan langsung di evakuasi menuju RSUD Ibnu Sina.
Baca Juga: Bikin Geger Warga, Kereta Api Ikut Antre di Pom Bensin Jepang, Ternyata Begini Faktanya
Sementara kendaraan korban dibawa menuju Mapolsek Duduksampeyan.
Kapolsek Duduksampeyan, Iptu Sugeng mengatakan kejadian ini murni kecelakaan. Korban tertabrak kereta api yang melintas.
Apalagi di sepanjang lokasi kejadian itu berdiri tembok pembatas antara rel kereta api dan jalan raya.
Sehingga tidak ada saksi mata yang melihat tabrakan tersebut lokasi kejadian.
Setelah kereta melintas barulah terlihat sepeda motor dan jasad korban yang terbaring di tepi tembok pembatas.
"Yang jelas itu laka kereta api, bukan bunuh diri," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunmadura.com dengan judul Ditabrak Kereta Api, Pelajar Lamongan Selamat Dari Maut, Tubuh Terbang dan Motor Ringsek: Aduh Sakit