Gridmotor.id - Gerbang istana Bogor dikepung asap dari ban yang dibakar mahasiswa saat demo Rabu (07/10) membuat pemotor harus balik arah.
Bergerombolnya para pendemo dan petugas membuat jalan di depan istana Bogor tidak dapat dilalui pemotor.
Pemotor harus mencari jalan alternatif agar tidak terjebak dalam keramaian demo mahasiswa di istana Bogor.
Demo mahasiswa di depan istana Bogor terjadi aksi dorong mendorong dengan petugas dan pembakaran ban membuat asap mengepung gerbang depan istana.
Baca Juga: 5 Poin Penting Omnibus Law UU Cipta Kerja yang Jadi Kontroversi, Bikers Harus Baca Biar Paham
Gerbang Istana Bogor sempat dikepung asap saat mahasiswa gelar aksi demo.
Aksi demo mahasiswa Himpunan Mahasiswa Islam di depan Istana Bogor sempat terjadi aksi saling dorong antara mahasiswa dan petugas kepolisian.
Aksi tersebut bermula ketika mahasiwa yang awanya berada di sebrang Istana Bogor mencoba mendekat ke pintu pagar Istana.
Namun saat beberapa langkah akan mendekat pagar Istana polisi yang berjaga mencoba menahan.
Baca Juga: Surabaya Mencekam, Ada Ribuan Driver Ojek Online se-Jawa Timur Demo Besar-besaran Menuntut Hal Ini
Sempat terjadi salah paham mahasiswa dan polisi saling dorong.
Namun peristiwa itu tidak berlangsung lama dan mahasiswa kembali berdemo.
Di tengah aksi demonstrasi terjadi hujan besar, namun mahasiswa tetap bertahan.
Ketika hujan reda mahasiswa yang membuat baricade tiba-tiba membakar ban bekas.
Api dan kepulan asap pun sempat membesar.
Namun hujan yang kembali terjadi membuat korbaran api padam.
Sekjen HMI Kota Bogor Sofwan yang juga kordinator lapangan mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan di depan Istana Bogor lantaran pemerintah turut andil dalam pengesahan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja.
"Kita aksi ini diistana karena sesuai karena ini ada campurtangan pemerintah makanya kita melakukan aksi demo diistana," ujarnya.
Sofwan menjelaskan penolakan itu dilakukan lantaran ada beberapa point dalam UU Omnibus Law yang menyengsarakan buruh atau pekerja.
"Yang kita soroti adalah terkait tenaga kerja asing dan umpah minimun serta sebagainya, apabila kita ketahui bersama DPR telah memutuskan dengan tergesa-gesa di momentum Covid-19 disaat klaster meningkat pemerintah dan DPR malah fokus pada rumusan undang undang ini harusnya pemerintah dan DPR fokus pada penanganan Covid-19," ujarnya.
Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam Indonesia melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Bogor, Rabu (7/10/2020).
Baca Juga: Salut, Seorang Pria Misterius Naik Honda Zoomer Jaga Toko Supreme dari Pendemo Kematian George Floyd
Aksi tersebut dilakukan para mahasiswa sambil melakukan orasi di depan pagar Istana Bogor.
Disela-sela aksi mahasiswa menunaikan kewajiban beribadah shalat ashar terlebih dahulu.
Merkeka berwudhu dengan menggunakan air kemasan.
Setelah melaksanakan wudhu gelas plastik bekas pun dikumpulkan untuk dibuang.
Dengan dikawal anggota kepolisian yang berjaga di sisi dan belakang mahasiswa melaksanakan shalat dengan tenang.
Sekjen HMI Kota Bogor Sofwan yang juga kordinator lapangan mengatakan bahwa aksi tersebut dilakukan di depan Istana Bogor lantaran pemerintah turut andil dalam pengesahan Undang-undang Omnimbus Law Cipta Kerja.
"Kita aksi ini diistana karena sesuai karena ini ada campurtangan pemerintah makanya kita melakukan aksi demo diistana," ujarnya.
Sofwan menjelaskan penolakan itu dilakukan lantaran ada beberapa point dalam UU Omnibus Law yang menyengsarakan buruh atau pekerja.
"Yang kita soroti adalah terkait tenaga kerja asing dan umpah minimun serta sebagainya, apabila kita ketahui bersama DPR telah memutuskan dengan tergesa-gesa di momentum Covid-19 disaat klaster meningkat pemerintah dan DPR malah fokus pada rumusan undang undang ini harusnya pemerintah dan DPR fokus pada pemanganan Covid-19," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Gerbang Istana Bogor Dikepung Asap, Mahasiswa dan Petugas Sempat Saling Dorong,