"Hari ini curah hujan ekstrem di kawasan Puncak melebihi kategori lebih dari 100 mm per hari," kata Kepala Stasiun Meteorologi Citeko, Asep Firman Ilahi saat dihubungi ANTARA di Bogor, Senin (21/9/2020) malam.
Ia menjelaskan bahwa berdasarkan pengukuran oleh BMKG pada hujan lebat yang terjadi sejak pukul 15.30 WIB hingga Senin malam tercatat curah hujan 110 mm dari pengukuran di Stasiun Meteorologi Citeko, dan 95 mm dari pengukuran Pos Polusi Udara Cibeureum, Cisarua.
Asep menyebutkan, curah hujan ekstrem ini kali adalah pertama terjadi sepanjang musim kemarau tahun 2020 ini.
Ia mengatakan bahwa ketinggian curah hujan dikategorikan menjadi lima jenis, ringan yaitu kurang dari 20 mm per hari, sedang yaitu 30-60 mm per hari, lebat 60-80 mm per hari, sangat lebat 80-100 mm per hari, dan curah hujan ekstrem yaitu lebih dari 100 mm per hari.
"Dalam pekan ini baru terjadi curah hujan ekstrem, bahkan di musim kemarau ini baru terjadi sekarang," katanya.
Curah hujan ekstrem ini, kata Asep Firman Ilahi, berdampak pada meluapnya aliran Sungai Ciliwung pada Senin (21/9).
Sementara itu berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, ketinggian air di pintu Bendung Katulampa mencapai 250 cm atau siaga 1 pada pukul 18.18 WIB.
Meluapnya aliran Sungai Ciliwung terjadi sejak pukul 17.00 WIB, kemudian berangsur surut setelah mencapai puncaknya sekitar pukul 18.00 WIB.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta memberikan peringatan dini kepada masyarakat untuk mewaspadai adanya potensi hujan lebat ditambah dengan tingginya muka air di pos pintu air Angke Hulu yang masuk level siaga 2.
Berdasarkan data dari BPBD DKI Jakarta yang dikutip melalui laman resminya di Jakarta, Selasa (22/9/2020), prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika menyebutkan wilayah DKI Jakarta berpotensi mengalami hujan lebat dengan angin kencang yang disertai dengan petir atau kilat dalam durasi pukul 2.45 WIB hingga 6.45 WIB.
Wilayah yang perlu diwaspadai adalah Jakarta Selatan Tebet, Setiabudi, Mampang Prapatan, Kebayoran Lama, Cilandak, Kebayoran Baru, Pesanggrahan, Pancoran, Pasar Minggu, Jagakarsa.
Baca Juga: Cianjur Geger, Beberapa Mobil dan Motor Rusak Parah Tertimpa Pohon Tumbang
Wilayah Jakarta Pusat di Sawah Besar, Kemayoran, Gambir, Senen, Cempaka Putih, Menteng, Tanah Abang, dan Johar Baru.
Selain itu Jakarta Timur di Pulogadung, Jatinegara, Cakung, Matraman, Kramat Jati, Pasar Rebo, Duren Sawit, Makasar, Ciracas, Cipayung.
Wilayah Jakarta Utara di Tanjung Priok, Penjaringan, Koja, Pademangan, Cilincing, Kelapa Gading.
Sementara wilayah Jakarta Barat di Tambora, Grogol Petamburan, Taman Sari, Cengkareng, Kebon Jeruk, Palmerah, Kalideres, dan Kembangan.
Baca Juga: Ngeri, Kronologis Pemotor yang Tewas Tertimpa Pohon, Korban Langsung Terkapar Gak Bernyawa
Sementara tinggi muka air di pos Angke Hulu meningkat menjadi siaga 2 atau waspada sejak pukul 01.00 WIB hingga saat ini seiring meningginya debit air di Bendung Katulampa Bogor.
Namun, tinggi muka air di sejumlah pos pintu air lainnya di DKI Jakarta terpantau normal atau pada level siaga 4.
BPBD DKI Jakarta juga telah menginformasikan mengenai kewaspadaan akan potensi terjadinya bencana banjir kepada warga di bantaran sungai seiring meningkatnya muka air di pos pintu air Angke Hulu.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pohon Berusia 40 Tahun di Menteng Tumbang dan Timpa Daihatsu Xenia, Dinas Pertamanan akan Ganti Rugi