Sekali lagi polisi berusaha menghadang, namun Ferdi kembali menabrak polisi yang menghentikannya.
"Anggota kami bahkan nyaris terjebur ke dalam sungai. Dia kabur balik ke selatan," sambung EG Pandia.
Saat itu polisi berhasil menembak roda depan sebelah kanan.
Namun mobil dua terduga pelaku ini terus melaju hingga Jembatan Plengkung.
Mereka kemudian belok ke timur ke arah Jalan Kapten Kasihin Tulungagung.
Roda yang ditembak robek berantakan, namun mobil terus melaju.
Sampai di barat Kantor Pegadaian, laju mobil terhampat karena ada truk di depannya.
Kesempatan ini dipakai polisi untuk mengunci posisi mobil hingga terpepet dan menembek roda kiri belakang.
Baca Juga: Komplotan Maling Uang Nasabah Bank Berhasil Diringkus, Aksinya Bawa Kabur Rp 147 Juta Pakai Motor
"Akhirnya mereka tidak bisa kabur lagi. Ke duanya kami tangkap dan semua ciu yang dibawa kami sita," ungkap EG Pandia.
Sementara Ferdi mengaku ketakutan saat akan ditangkap polisi.
Karena itu dia memilih menabrak polisi dengan harapan bisa melarikan diri.
Namun saat ditanya seputar ciu yang ada di mobilnya, Ferdi terus berbelit-belit.
Dia mengaku membeli minuman keras itu dari Sukoharjo, Jawa Tengah.
Namun barang itu hanya titipan orang, dirinya tidak membeli.
Ditanya ulang, Ferdi mengaku miras itu dikonsumsi sendiri.
"Saya tidak beli, hanya dititipi orang. Rencananya dikirim ke wilayah Tulungagung," ucapnya.
Ferdi juga mengakui, sudah dua kali membeli ciu dari Sukoharjo.
Pada aksi ke-3 ini Ferdi dan Irfan ditangkap polisi.
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ini Dia Dua Penjual Ciu Nekat di Tulungagung, Tiga Kali Tabrak Polisi dan Mobilnya Ditembak Dua Kali