Gridmotor.id- Ganjil genap buat motor suda disetujui, jaket ini mulai dicari jadi rebutan karena anti tilang.
Sudah disetujui, bikers pasti pernah dengar nih bahwa ganjil genap akan berlaku bagi motor.
Tentu tujuannya untuk menghindari kerumunan orang dan menguraikan kemacetan
Pada Pergub DKI Jakarta bertanggal 19 Agustus ada aturan mengenai Sistem Ganjil Genap untuk motor. Namun kenapa belum dilaksanakan?
Nah tapi ada yang unik nih, pasalnya ganjil genap hanya berlaku untuk kendaraan pribadi termasuk motor pribadi.
Baca Juga: Awas Ketilang, Ganjil Genap DKI Jakarta Siap Diberlakukan Selama 24 Jam, Ini Sasarannya
Hal itu tentu saja membuat jaket anti tilang ini dijamin laku keras dan jadi incaran.
Salah satu pasal dalam Peraturan Gubernur (Pergub) DKI Jakarta Nomor 80 tahun 2020 menyebutkan bahwa sepeda motor akan terkena pembatasan kendaraan lewat kebijakan ganjil genap.
Ide ini lantas menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat.
Banyak yang menolak, tapi tidak sedikit juga yang mendukung kebijakan ganjil genap untuk sepeda motor.
Djoko Setijowarno, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), mengatakan.
Ganjil genap sepeda motor bisa jadi solusi untuk menekan kepadatan lalu lintas di Jakarta.
“Saya setuju dengan ganjil genap sepeda motor, karena 75 persen mobilitas masyarakat Jabodetabek menggunakan sepeda motor,” ujar Djoko, kepada Kompas.com (23/8/2020).
Jaket sakti yang dimaksud yaitu jaket ojek online yang tidak kena tilang ganjil genap
Namun ada yang menarik nih, ganjil genap hanya berlaku untuk kendaraan pribadi tidak termasuk ojek online alias ojol.
Baca Juga: Jangan Terlena, SIM Ini Ternyata Tak Bisa Diperpanjang di Mobil SIM Keliling, Yuk Kepoin
“Namun harusnya tanpa pengecualian. Sayangnya aturan ini tidak berlaku untuk Ojol, karena ojek bukan kendaraan pribadi. Kalau dikecualikan, nanti jaket Ojol makin laris,” katanya.
Di lain sisi, keputusan Gubernur DKI Jakarta menurutnya tidak konsisten.
Pasalnya dulu pernah ada larangan sepeda motor di ruas jalan Sudirman dan MH Thamrin, namun aturan tersebut dihapus.
“Dulu sudah bagus ada pembatasan, namun beliau berdalih seolah membela ojek online, jadi terkesan politis.
Sekarang jadi dilema, seperti menjilat ludah sendiri,” ucap Djoko.
“Harusnya sebelum membuat keputusan, semua diajak duduk bareng. Kepolisian, Dishub, jangan dibuat mainan untuk dirinya sendiri,” tuturnya.
Nah buat bikers bila nanti ganjil genap sudah diterapkan harus patuh ya jangan beli dan pakai jaket ojol buat mengelabui petugas.