Hal itu lantaran mayoritas penitip menitipkan motor di malam hari dan diambil pagi atau siang untuk dibawa ke tempat kerja.
Menurut Yuningsih, mayoritas pemilik motor mengikhlaskan karena hal itu merupakan musibah.
Namun beberapa di antaranya ada yang kesal karena kebakaran tersebut.
"Saya mau bagaimana lagi? Hanya bisa meminta maaf kepada mereka karena harta benda saya juga sudah ludes," papar Yuningsih.
Sementara itu, pemilik motor yang juga menjadi korban kebakaran Hendra Purnama mengaku mengikhlaskan kendaraannya.
Motor Honda Scoopy yang dititipnya ikut ludes terbakar Selasa (11/8/2020) malam.
"Saya ikhlaskan saja. Karena bagaimanapun juga ini kan bencana," ujar pria yang berkerja di Sawah Besar, Jakarta Pusat itu.
Hendra mengaku sudah dua tahun menjadi langganan penitipan motor di dekat Stasiun Duri itu.
Hal itu lantaran ia kerap menggunakan kereta dari Tangerang untuk menuju ke tempat kerjanya.
Biasanya Hendra menitipkan motor di Duri Selatan, Tambora usai pulang berkerja.
Sehingga esok hari Hendra bisa melanjutkan perjalanan dengan kereta dan mengambil motornya untuk berangkat kerja.
"Saya baru tahu tadi pagi ternyata motor saya ikut terbakar. Rencananya tadi mau ambil untuk berangkat kerja," jelas Hendra.
Diberitakan sebelumnya pemukiman padat di Duri Selatan, Tambora, Jakarta Barat terbakar Selasa (11/8/2020) pukul 20.05 WIB.
Api baru padam delapan jam kemudian yakni Rabu (12/8/2020) pukul 04.10 WIB.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul VIDEO: 25 Motor dan Satu Mobil Ludes Dalam Kebakaran Duri Selatan Tambora,