GridMotor.id - Bikers bingung kalung eucalyptus bisa cegah penularan virus corona, guru besar UGM sampai ikut bereaksi.
Viral soal fungsi kalung eucalyptus memang bikin masyarakat termasuk bikers bingung, apa benar kalung tersebut bisa menangkal virus corona.
Bahkan rencananya antivirus dari bahan eucalyptus akan diperbanyak.
Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) mengklaim berencana membuat antivirus corona yang dibuat dari bahan eucalyptus.
Antivirus tersebut berbentuk kalung aromaterapi dan rencananya akan mulai diproduksi massal pada bulan depan.
Guru Besar Fakultas Farmasi UGM Prof. Suwijiyo Pramono mengatakan, eucalyptus memang mengandung sejumlah zat aktif yang bermanfaat bagi tubuh.
Eucalyptus mengandung minyak atsiri yang di dalamnya terdapat senyawa 1,8 sineol yang bersifat antibakteri, antivirus, dan ekspektoran untuk mengencerkan dahak.
Meski begitu, menurut pakar herbal UGM ini, eucalyptus belum bisa dianggap sebagai obat untuk antivirus corona penyebab Covid-19.
Baca Juga: Sepele Bikers Harus Tahu 2 Sebab Utama Infeksi Virus Corona yang Paling Tinggi
Masih diperlukan pembuktian dengan proses yang panjang hingga pengujian klinis atau pada manusia.
Selain itu, harus mengantongi izin dari BPOM.
“Virus corona Sars-CoV-2 ini kan baru, dalam uji Kementan kemarin menggunakan virus itu atau bukan?
Misalpun sudah, kembali lagi kalau uji baru di tahap invitro, baru sebatas itu,” jelasnya Senin (6/7/2020), seperti dilansir dari laman UGM.
Ia mengatakan, pemakaian eucalyptus umumnya dioleskan atau dihirup seperti pada produk minyak kayu putih, balsem, roll on dan lainnya.
“Kalau disebut sebagai obat anti virus Covid-19 belum bisa. Apalagi kalau digunakan per oral untuk obat tidak direkomendasikan karena jika dosis penggunaan tidak tepat akan berbahaya,” terangnya.
Dia menjelaskan batas aman penggunaan eucalyptus per oral berkisar antara 0,3-0,6 milililter.
Sementara penggunaan berlebih akan menyebabkan iritasi pada lambung dan meracuni susunan syaraf pusat yang dapat berakibat kematian.
Sehingga, dengan penggunaan kalung eucalyptus ini, dikatakan Pramono, baru bisa membunuh virus yang berada di luar tubuh.
Tidak dengan virus Covid-19 yang sudah berada di dalam tubuh karena dengan kalung.
"Zat aktif eucalyptus yang terhirup relatif kecil. Walaupun bisa mematikan virus, tapi tidak signifikan,” papar tenaga ahli BPOM ini.
Penggunaan eucalyptus dalam bentuk kalung untuk alat kesehatan menurutnya memang bisa saja berpotensi membantu proses penyembuhan pasien Covid-19.
Zat aktif pada eucalyptus dapat dihirup dan membantu melegakan pernafasan pada pasien yang mengalami gejala sesak nafas.
Namun, sekali lagi jika dalam bentuk kalung harus diuji secara klinis.
“Kalau bentuk sediaannya minyak akan cukup dosisnya untuk dihirup sehingga minimal bisa melegakan nafas dan mengencerkan dahak.
Dalam hal ini bisa membantu obat standar yang diberikan kepada pasien Covid-19 dalam proses penyembuhan, bukan sebagai obat utama Covid-19,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kalung Eucalyptus untuk Tangkal Corona, Ini Pendapat Guru Besar UGM",