"Kasus begini mungkin ratusan bahkan ribuan kalau di kantor setingkat Polda. Bayangkan kalau Polri punya satu sistem yang mengakomodasi ini semua. Bisa jadi masyarakat di provinsi mana menemukan kendaraannya di Polda mana. Atau di kabupaten mana, motornya di Polres lain," jelas Doni.
Doni menerangkan, sindikat pencurian kendaraan bermotor biasanya bekerja secara sistematis.
Doni menilai, sindikat curanmor biasanya beraksi di kabupaten 'A' lalu menjualnya di kota 'B' dan seterusnya.
Karena itu, apabila aplikasi bisa diterapkan secara nasional, masyakarat pasti sangat terbantu.
Kantor kepolisian juga tidak sesak dan penuh karena kendaraan-kendaraan itu.
Setelah aplikasi ini diluncurkan salah satu korban ada yang sudah kehilangan motor selama empat tahun ketemu lagi.
Doni minta agar masyarakat untuk mengakses https://polrespayakumbuh.org/cek-kendaraan-hilang/untuk mencari kendaraan yang hilang.
"Di situs itu, bisa masukkan nomor polisi atau nomor rangka atau nomor mesin di kolom pencarian. Kami ingin masyarakat benar-benar terbantu dengan aplikasi ini," tutup Doni.
Baca Juga: Yamaha Fino Misterius Gegerkan Warga Bantul, Tergeletak di Tengah Jalan, Pengendara Motor Hilang
Wah kalau saja ide ini dipakai oleh Polri sebagai aplikasi nasional, masyarakat dengan mudah melacak kendaraan yang hilang.
Mudah-mudahan terwujud aplikasi Hilang Temu Ranmor Nasional.