GridMotor.id - Uang koin kelapa sawit laku dijual Rp 100 juta bikin geger, bikers harus tahu sejarah dan bahan baku pembuatannya.
Beberapa hari belakangan tengah viral dan geger soal uang koin pecahan Rp 1000 bergambar kelapa sawit.
Bikers jadi penasaran dengan kebenaran bahwa uang logam dua warna ini laku dijual sampai Rp 100 juta.
Sontak saja informasi ini menjadi viral dan masyarakat dan bikers mulai berburu uang koin kelapa sawit.
Unggahan terkait uang logam koin pecahan Rp 1.000 bergambar kelapa sawit yang dijual dengan harga fantastis viral di media sosial baru-baru ini.
Di salah satu marketplace, ada yang menjual uang logam berwarna dominan putih dan kuning itu dari harga belasan juta, puluhan juta, bahkan ada yang membanderolnya hingga Rp 100 juta.
Salah satu akun yang mengunggah tangkapan layar ini adalah @nenk_update.
Dalam foto tangkapan layar yang dibagikannya terlihat harga Rp 17 juta hingga Rp 20 juta untuk satu koin kelapa sawit keluaran 1993.
Lantas, bagaimana sejarah uang logam pecahan Rp 1.000 tersebut?
Dilansir laman Bank Indonesia, uang logam seribu rupiah gambar kelapa sawit tersebut mempunyai nama asli Uang Logam Bank Indonesia Emisi 1993.
Uang tersebut diterbitkan pada 8 Maret 1993 dan tidak ada penarikan dari BI hingga saat ini.
Uang koin bergambar kelapa sawit sedang jadi buruan masyarakat dan bikers karena bisa dijual mahal.
Uang yang berbentuk bulat pipih itu beratnya 8,60 gram, dengan tebal 2,40 mm.
Pada bagian luar diameternya 26 mm, sedangkan dalam diameternya 18 mm.
Untuk warna dominan, pada bagian luar berwarna putih, baik di sisi depan maupun belakang.
Sedangkan bagian dalamnya berwarna kuning, baik di sisi depan maupun belakang.
Ciri-ciri uang itu adalah adanya teks "KELAPA SAWIT" dan "Rp 1.000" di sisi belakang.
Selain itu juga ada gambar kelapa sawit.
Uang logam dinilai tahan lama
Sementara pada sisi depan terdapat teks "BANK INDONESIA" dan lambang Negara Garuda Pancasila.
Pada 2018, uang logam seribuan itu pernah ramai dikatakan tidak layak.
Baca Juga: Bukannya Buat Buka Usaha, Dimodali Sejumlah Uang Ternyata 3 Pemuda Ini Malah Disuruh Curi Motor
Namun BI membantahnya dan mengatakan bahwa uang tersebut adalah uang NKRI yang masih layak edar dan menjadi alat transaksi yang sah
. Sementara itu diberitakan Harian Kompas, Selasa (23/2/1993), uang logam Rp 1.000 tersebut terbuat dari cupro-nikel di lapisan luar dan aluminium bronze di lapisan dalam.
Saat itu BI masih memberikan pilihan kepada masyarakat, apakah akan menarik uang kertas saat uang logam dicetak atau tidak.
"Kalau negara-negara lain biasanya jika sudah dikeluarkan dalam logam maka kertasnya ditarik. Kami masih memberikan pilihan," kata Gubernur BI Adrianus Mooy, waktu itu.
Uang logam saat itu dipilih karena biayanya lebih kecil dan tahan lama.
Sementara itu uang kertas biayanya makin lama makin besar, karena harus terus mencetak.
Saat dikonfirmasi, Humas Bank Indonesia (BI) Aswin Gantina berdalih tengah menyiapkan konferensi pers terkait hal itu.
"Maap kami lagi persiapan pressconf dulu. Diusahakan besok," ujarnya singkat kepada Kompas.com, Kamis (18/6/2020).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ramai soal Uang Koin Kelapa Sawit, Berikut Sejarah hingga Bahan Baku Pembuatannya...",