Gridmotor.id - Bukannya berdiam di rumah sambil menunggu buka puasa, tapi ratusan warga Tasikmalaya, Jawa Barat, malah menonton balap liar.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Letjen Mashudi Kota Tasikmalaya, pada Jumat (1/5/2020).
Satuan Lalu Lintas Polres Tasikmalaya Kota pun langsung menindak tegas segerombolan pemuda yang balap liar dan malah ditonton warga.
Padahal Wali Kota Tasikmalaya sudah melarang warga untuk melakukan ngabuburit di saat pandemi virus Corona.
"Ya, kita menindak para pelaku balap liar, sekaligus membubarkan kerumunan warga yang malah balap liar itu dijadikan ajang tontonan ngabuburit warga," jelas Kepala Polsek Cibeureum Polres Tasikmalaya Kota AKP Suyitno, Minggu (3/5/2020).
Seusai temuan tersebut, kata Suyitno, saat menjelang waktu berbuka puasa setiap harinya dilakukan sweeping di berbagai wilayah yang kemungkinan dipakai balap liar.
Pembubaran aksi balapan liar ini pun merupakan tindak lanjut dari laporan masyarakat yang diresahkan oleh aktivitas para remaja yang sering kebut-kebutan di jalan raya.
Saat itu, pihaknya bukan hanya menindak aksi balapan liar saja, tetapi anggota polisi masih banyak menemukan pengendara yang sedang ngabuburit tidak menggunakan masker.
Pihaknya pun menindak warga dengan cara menyuruh pulang masyarakat yang ngabuburit dengan tak pakai helm dan masker.
"Tidak hanya balap liar, kami juga menindak warga yang tidak memakai masker. Karena kan saat ini musim pandemi covid-19, kita kan tidak tahu yang menyebar virus itu siapa," tambahnya.
Setiap harinya jalur yang disinyalir dijadikan aksi balap liar tersebut disekat oleh anggota gabungan dari Satuan Sabhara Polres Tasikmalaya Kota dan dua polsek, Cibeureum dan Tamansari.
"Kami sekat semua akses masuk ke jalan ini, karena jalur ini cukup luas terbagi di dua wilayah hukum polsek. Kami dari Polsek Cibeureum dan Polsek Tamansari serta bantuan pengurai massa dari Polres Tasikmalaya selektif," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dilarang Ngabuburit, Ratusan Warga Tasikmalaya Malah Nonton Balap Liar"