Miris, Lebih Baik Mati Di Kampung, Dari Pada di Sini Ungkapan Pemotor Gagal Mudik Ketika Disuruh Balik di Pos Check Poin Bekasi

By Indra GT, Rabu, 29 April 2020 | 12:38 WIB

Pengendara sepeda motor asal Cikokol, Kota Tangerang, Provinsi Banten yang hendak pulang kampung lantaran sudah tak ada pekerjaan dan penghasilan, Agung (28) dan Samtirawan (29), kecewa berat lantaran diminta putar balik oleh petugas di lokasi Check Point Jalan Sultan Agung, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Selasa (28/4/2020) siang.

Baca Juga: Waduh, Mudik Lebaran ke Yogyakarta Masih Dibolehkan Padahal Sudah Dilarang Pemerintah, Kok Bisa Sih?

Untuk mudik menggunakan sepeda motor bersama temannya, Agung hanya berbekal sisa uang gaji terakhir sebesar Rp 300.000. Uang itu hanya cukup untuk membeli bensin dan makan selama di perjalanan.

"Teman saya ojol sudah ngga punya duit, andalin saya buat makan sama bayar kosan. Maka itu pilih pulang kampung, di sini juga biaya hidup mahal. Di kampung makan apa juga jadi dan ngga perlu bayar kosan," jelas Agung sambil membuka helmnya.

Kepada petugas polisi yang berjaga di pos itu, keduanya terus memohon agar diizinkan melintasi jalan tersebut.

Mereka mengaku telah lapor ke aparat kelurahan di Tangerang dan siap dikarantina ketika sampai kampung halaman.

"Saya tolonglah, kami siap di karantina 14 hari saat sampai di sana. Dari pada bertahan di sini, ngga ada uang. Ngga bisa makan, nanti mati kelaparan," tuturnya.

Baca Juga: Empat Jempol! Driver Ojol Semangat Cari Orderan Selama PSBB Jakarta, Niat Mudik Diurungkan Demi Kesehatan

Tak jauh berbeda nasibnya dengan Agung, Samtirawan (29) juga terdampak Covid-19.

Ia yang bekerja sebagai ojek online, penghasilannya menurun drastis.

Apalagi semenjak diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Andalin antar barang dan pesan makanan susah juga. Kan banyak juga rebutan sama rekan ojol lain, biar tenang saya mau di kampung aja dulu sampai kondisinya kondusif corona hilang," tuturnya.