Parah Banget, Kesal Enggak Dibelikan Motor Seorang Pemuda Bakar Rumah Orangtuanya

By Ardhana Adwitiya, Jumat, 3 April 2020 | 18:05 WIB

Seorang pemuda di Cianjur, Jawa Barat, nekat membakar rumah orangtuanya lantaran tak diberikan uang.

GridMotor.id - Seorang pemuda berinisial MI (26) asal Kampung Panagan, Desa Sukaraharja, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, diamankan polisi.

Dia diduga telah membakar rumah milik orangtuanya sendiri pada Kamis (2/4/2020).

Melansir dari Kompas.com, MI nekat membakar rumah orangtuanya karena merasa kesal enggak diberikan uang untuk membeli motor.

"Informasinya demikian, kesal tidak dibelikan motor, sehingga membakar rumah orangtuanya sendiri," kata Paur Humas Polres Cianjur Ipda Ade Novi, Jumat (3/4/2020).

Baca Juga: Menangis Sedih, Rumah Terbakar Yamaha NMAX Kredit Baru Lunas Ikut Meleleh BPKB Juga Baru Diambil

Baca Juga: Sedih Maksud Hati Biar Kepanasan Petani Simpan Motor Dalam Jerami Eh Dibakar Tinggal Rangka Tersisa

Dari pemeriksaan polisi, buruh serabutan tersebut diketahui membakar rumah orangtuanya dengan menggunakan kapas pada Kamis petang.

Akibatnya, rumah semi permanen yang terbuat dari anyaman bambu dan kayu milik orangtuanya tersebut ludes seketika.

"Pelaku membakar rumah orangtuanya itu menggunakan dua karung kapas randu yang dibakar dengan korek api gas," jelas Ade.

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun, kini orangtuanya sudah tidak memiliki tempat tinggal.

Baca Juga: Pertamini Kembali Makan Korban, Mobil Suzuki Futura Hangus Terbakar, Pemilik Tersambar Percikan Api

Selain itu, kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

"Tidak ada korban jiwa, namun orangtua pelaku atau korban kehilangan tempat tinggalnya," katanya.

"Kerugian materil sekitar puluhan juta rupiah,” tambahnya.

"Pelaku kini sudah diamankan di polsek setempat, dan sedang diperiksa intensif terkait motif perbuatannya," lanjutnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kesal Tak Diberi Uang untuk Beli Motor, Pemuda di Cianjur Bakar Rumah Orangtuanya"