Geger Bus Sriwijaya Jatuh ke Jurang Tewaskan 35 Orang, Dirjen Perhubungan Darat: Gara-gara Mengangkut Sepeda Motor

By Indra Fikri, Kamis, 26 Desember 2019 | 22:00 WIB

Bus Sriwijaya jurusan Bengkulu-Palembang yang masuk ke jurang dan terseret arus Sungai Lematang.

Gridmotor.id - Bus Sriwijaya dengan pelat nomor BD 7031 AU rute Bengkulu-Palembang mengalami kecelakaan terjun ke dalam jurang Liku Lematang Pagar Alam, Sumatera Selatan, Senin (23/12/2019) dini hari.

Setidaknya, ada 35 orang tewas dalam kecelakaan tersebut.

Dirjen Perhubungan Darat, Budi Setiyadi mengungkap penyebab kecelakaan Bus Sriwijaya tersebut.

Seharusnya mengangkut 27 penumpang tetapi membawa penumpang dengan jumlah lebih.

Baca Juga: Video Pengendara Motor Berbelok Sembarangan Saat di Jalan Raya, Langsung Diseruduk Bus yang Melaju di Belakangnya

Baca Juga: Sopir Bus Langsung Melempem, Bus Nekat Ngeblong dan Ugal-ugalan Dihadang Polisi Naik RX-King, Netizen: Udah Polisi, RX-King Pula

Tak hanya itu, Bus Sriwijaya juga mengangkut sebuah sepeda motor.

Budi Setiyadi mengatakan kesalahan yang terjadi karena mengangkut motor di dalam bus.

"Pertama, membuat kesalahan karena mengangkut motor," kata Budi, dilansir kanal YouTube KompasTV, Rabu (25/12/2019).

Sebenarnya, mobil peruntukannya sudah jelas untuk mengangkut penumpang.

Baca Juga: Nyawa Bisa Lenyap, Pemotor Hampir Ditabrak Bus yang Asyik Ngeblong dari Arah Berlawanan, Warganet: Anjay, Bus Tayo Barbar

"Tapi ada yang saya perhatikan memang di daerah-daerah pinggiran, motor itu dimasukkan dalam bus," ujar Budi Setiyadi.

Sementara itu, Budi menyebut kalau di agen diperbolehkan bus ekonomi mengambil penumpang kembali.

"Tapi yang terjadi saat pengemudi mengambil penumpang di jalan-jalan yang tidak diketahui agen," ujar Budi.

Hal ini, menurut Budi yang perlu ditanyakan kepada pihak yang ikut di dalam bus seperti kernet dan sebagainya.

Baca Juga: Tragis, Seorang Pemotor Meninggal Dunia Setelah Ditabrak Bus Transjogja Yang Terobos Lampu Merah, Polisi Langsung Bergerak Cepat

Budi kembali menegaskan yang terjadi pada saat perjalanan seperti itu.

"Jadi pengemudi menaikkan penumpang sendiri dibeberapa tempat tanpa diketahui operator dan agen," ungkap Budi.

Lanjut, Budi memaparkan saat ini suda ada perbaikan yang dilakukan oleh salah satu operator.

"Itu sudah diberlakukan dan diwajibkan menggunakan online semuanya," jelas dia.

Baca Juga: Miris, Gara-gara Gagal Mendahului Mini Bus, Dua Siswi SMK Naik Yamaha Mio Tewas Terlindas Truk di Cakung

Budi kembali mengatakan tidak ada lagi pengemudi yang menaikkan penumpang di jalan.

"Semuanya harus dari tempat keberangkatan, kalaupun ada di agen sudah langsung terkoneksi dengan operator," ujar Budi.

Kejadian seperti ini, Budi menyebut para pengemudi mencari uang untuk tambahan penghasilan.

Budi juga mengatakan pada saat perbaikan sistem oleh salah satu operator, terdapat eksistensi dari pengemudi.

Baca Juga: Jalanan Mendadak Macet, Bus Transjakarta Terobos Lampu Merah Langsung Hantam Honda Vario

"Karena terbiasa cukup lama dengan model bisnis yang seperti sekarang (mengangkut penumpang di jalan)," tegas Budi Setiyadi.

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Ungkap Penyebab Tragedi Bus Sriwijaya, Budi Setiyadi: Kesalahan Pertama karena Angkut Motor