GridMotor.id - Sedang viral video akan aksi penangkapan seorang pasien, yang mencoba kabur dari rumah sakit.
Dalam video itu, terekam jelas adegan penangkapan yang dilakukan beberapa satpam dari rumah sakit.
Yang membuat netizen geram, adalah aksi main pukul yang dilakukan saat menjemput pasien tersebut.
Apalagi saat pasien diangkut menaiki Yamaha NMAX, dimana banyak netizen mengutuk aksi kekerasan tersebut.
Baca Juga: Emak-emak Langsung Ambyar Diseruduk Yamaha NMAX Pengawal Mobil Ambulans, Netizen: Always Emak-emak
Dikutip dari Kompas.com, kejadiannya diduga berada di Grogol, Jakarta Barat.
Setelah ditelusuri, pasien berinisial F (27) adalah pasien RSJ Soeharto Heerdjan.
Kronologinya dimulai saat F mencoba kabur usai jam olahraga di dalam kompleks rumah sakit.
"Keliling olahraga lalu pasien kabur. Pas sudah dapat (tertangkap) tangannya tapi dia nyikut anggota, langsung dia turun, langsung loncat ke arah jembatan layang Grogol," kata seorang petugas keamanan yang tak mau disebut namanya.
Penangkapan F oleh satpam rumah sakit disertai dengan kontak fisik oleh petugas.
Selain kontak fisik, pasien juga dibentak agar diam di tempat dan tidak memberontak.
Melihat hal tersebut Direktur Rumah Sakit Jiwa Dr Soeharto Heerdjan dr Laurentius Panggabean menyayangkan aksi penangkapan disertai pemukulan yang dilakukan salah satu satpam.
"Karena dia lari kemudian dikejar, setelah didapat seolah-olah itu yang lari bukan pasien, seolah-olah kriminal, ini yang disayangkan," lanjut dia.
Aksi main tangan yang dilakukan security saat mengamankan pasien
Tindakan represif tersebut bukan merupakan cara menangani pasien dengan gangguan kejiwaan, meski pasien sudah berada di luar wilayah rumah sakit.
Sadar akan tindakan yang dilakukan oleh satpam keliru, pihak rumah sakit segera melakukan klarifikasi dengan meminta maaf langsung kepada pihak keluarga F.
"Memang kepada pihak keluarga sudah kami sudah meminta maaf, memang ini sesuatu yang di luar perkirakan kita. Dan untuk pihak keamanan akan meninjau kerja sama," ujar Lauren
Kaburnya F keluar wilayah rumah sakit bukan tanpa sebab, dan diduga F mengalami halusinasi.
"Pasien jiwa berbeda dengan pasien biasa, rasa ingin lari keluar mereka itu kerap terjadi, jadi kita kejar untuk hindari dia dari risiko terjatuh atau tertabrak," ucap Laurentius
Dalam narasi video yang beredar tersebut disebutkan bahwa pasien kabur karena tidak kuat membayar biaya rumah sakit.
Namun, Laurentius membantah, penangkapan F (27) yang merupakan salah satu pasien RSJ dilakukan karena murni kabur, bukan disebabkan penunggakan biaya rumah sakit.
"Iya yang bersangkutan pasien kami, dia kabur bukan karena tidak mampu membayar tagihan rumah sakit, tapi memang pasien orang dengan masalah kejiwaan (ODMK)," kata Laurentius.
Justru F dikejar agar dirinya dan orang disekitarnya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan saat dia kabur, misalnya kecelakaan lalu lintas.
Belajar dari kasus penangkapan F, Lauren memberikan kiat menghadapi orang dengan gangguan kejiwaan.
"Sekalipun dipukul kita enggak boleh balas pukul, itu tidak boleh. Ada cara mengatasinya kita pasang reflek, tapi tidak boleh kekerasan," ucap Lauren
Petugas medis yang menangani harus sabar dan sadar bila pasien yang ditangani bukanlah sakit fisik, namun sakit kejiwaan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kronologi dan Fakta di Balik Penangkapan Pasien RSJ Dr Soeharto Heerdjan"