Menurut Paolo, Malaysia adalah tempat yang bisa dibilang tingkat spiritualnya tinggi, atau dengan kata lain angker.
"Suatu hari, aku pernah dikasih tahu seseorang yang spiritualnya tinggi, Malaysia adalah tempat paling spiritual di dunia. Artinya memang sangat dekat dengan kehidupan abadi," kata bos tim SIC58 SQUADRA CORSE Moto3 ini.
"Lalu kau mulai berpikir soal mengubah rute trek itu lebih baik, bahkan untuk salah 1 sirkuit terindah di dunia," tegas Paolo Simoncelli.
Insiden yang menimpa Munandar mengingatkan Paolo Simoncelli dengan kejadian serupa, tapi bukan kejadian meninggalnya anaknya di Malaysia dulu.
Baca Juga: Gokil, Marc Marquez Pukau Penonton dengan Aksi Kerennya, Bukan Cuma Jago Balap Ternyata
"Insiden ini mengingatkanku pada Juni 2016, ketika ada tulisan insiden tragis kematian Luis Salom di Barcelona," imbuh Simoncelli.
Simoncelli berharap bahwa akan lama untuk dirinya melihat lagi kematian pembalap.
"Kuharap akan sangat lama sampai terjadi lagi, tapi aku yakin kami akan mengalami lagi pengalaman paddock terdiam ketika orang-orang menangis dan hati mereka kesakitan, sekali lagi kehilangan seorang anak yang sedang menggapai mimpinya, hari ini datang, hanya 3 tahun," tegas Simoncelli.
Paolo Simoncelli sampai saat ini masih berharap anaknya hidup.