Aturan Ganjil-Genap Motor Tidak Efektif, Ini Alasan Djarot Saiful

By Indra GT, Jumat, 9 Agustus 2019 | 11:17 WIB

Rambu ganjil genap di DKI Jakarta

Gridmotor.id - DKI Jakarta akan menerapkan kebijakan ganjil genap untuk motor.

Djarot Saiful Hidayat mantan wakil Gubernur DKI Jakarta mengungkapkan tidak setuju jika ganjil genap diberlakukan pada motor.

Kebijakan ganjil genap dinilai terasa tidak efektif, karena orang-orang justru akan membeli motor baru untuk menghindarinya. 

Kemungkinan karena harga yang tidak semahal mobil membuat bikers mempunyai opsi membeli motor lagi.

Baca Juga: Beda Pelek Skutik Honda ADV150 Dengan PCX, Tidak Bisa Substitusi

Baca Juga: Tidak Ribet Untuk Mengurus STNK Motor Yang Hilang, Ini Syaratnya Bro

"Enggak lah. Kalau motor jangan. Kalau motor ya, artinya orang akan makin banyak beli motor. Aku punya ganjil, aku beli yang genap lagi," kata Djarot saat ditemui di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (3/8/2019).

Sementara itu, untuk perluasan ganjil genap bagi kendaraan roda empat atau lebih, Djarot mengaku setuju.

Bahkan ia meminta perluasan ganjil genap itu bukan hanya untuk wilayahnya saja, tetapi juga jamnya.

Ia meyakini kebijakan itu akan efektif mengatasi polusi hingga kemacetan di ibu kota.

Baca Juga: Selamat Bro, Terpilihnya Ketua Baru ARCI Di Munas Ke 2 Di Bandung "Untuk ganjil genap oke diperluas dong," kata Djarot.

Kendati demikian, Djarot menilai perluasan ganjil genap itu hanya solusi jangka pendek.

Menurut dia, akan lebih baik pemerintah DKI juga segera menerapkan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP).

"Kalau ada ERP ganjil genap enggak usah. Punya mobil, kaya, enggak mau naik angkutan umum, masuk ERP, bayar," kata dia.

Namun Djarot menilai, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperbaiki fasilitas transportasi umum terlebih dulu sebelum menerapkan sistem ERP itu.

Baca Juga: Skutik Adventure Honda ADV 150 Dijamin Bebas Gredek, Ini Sebabnya

Dengan demikian, masyarakat yang keberatan dengan kebijakan ERP itu bisa dengan senang hati beralih ke angkutan umum.

"Kalau angkutan umum enggak bagus, ya diperbagus, dibanyakin," kata dia.

Melalui Instruksi Gubernur (Ingub) Nomor 66 Tahun 2019, Anies Baswedan meminta Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) DKI untuk melakukan perencanaan perluasan ganjil genap di Jakarta.

Penerapannya akan segera dilakukan selama musim kemarau.

Baca Juga: 5 Kepala Daerah Ini Hobinya Ternyata Motoran, Ternyata Bikers Sejati

Menariknya, selain mobil pribadi, rupanya wacana pembatasan nomor polusi ini juga akan menyasar ke pengguna sepeda motor.

Kondisi ini karena jumlah pemotor yang makin banyak dianggap berkontribusi meningkatkan polusi udara.

"Ini yang sedang kita diskusikan. Akan kita kaji lebih dalam mengenai sepeda motor akan seperti apa," ucap Kadishub Syafrin Liputo saat dihubungi Kompas.com, Jumat (2/8/2019).

Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Terbongkar, Begini Alasan Mantan Gubernur DKI Jakarta Enggak Setuju Motor Kena Ganjil-Genap