Gridmotor.id - Bisnis helm makin lama makin kurang menjanjikan buat produsen helm di Indonesia.
Terlihat di pasar ada beberapa merek helm yang dibikin di Indonesia sudah tidak kelihatan lagi.
Beberapa helm merek terkenal dari Indonesia menghilang di pasaran karena lesunya bisnis helm.
Merek helm yang hilang dari pasaran kebanyakan helm segmen low-end, dengan banderol rata-rata sekitar Rp 250 ribuan.
Helm NHK GP-R Tech Karel Abraham
Baca Juga: Agar Jok Yamaha NMAX Terangkat Otomatis Saat Dibuka, Cukup Modal Obeng
Baca Juga: Ini Penjelasan Dari Spesialis, Pakai Oli Transmisi Mobil Untuk Gardan Motor Matic
Rupanya dalam beberapa tahun terakhir, penjualan helm segmen low-end mengalami penurunan cukup tajam.
Padahal helm low-end, menjadi salah satu tulang punggung penjualan produsen helm.
Dalam kenyataannya hal itu tidak terjadi, yang terjadi malah sebaliknya.
Hal ini diakui Johannes Cokrodiharjo, Direktur Marketing PT Danapersadaraya Motor Industry (DMI) yang memproduksi helm merek NHK dan GM.
Johannes mengatakan, pasar helm nasional segmen murah malah terpuruk.
"Sejak 5 tahun terakhir ini penjualan lesu," tukas Johannes.
Akibatnya, beberapa merek yang ditujukan untuk segmen low-end tidak berkembang.
"Malah sebagian tutup," ungkap Johannes.
Baca Juga: Danilo Petrucci Selalu Finish, Marc Marquez Sekali Tidak Finish di MotoGP 2019! Hebat Mana Bro?
Johannes melihat salah satu penyebabnya, mengenai Standar Nasional Indonesia (SNI) yang tidak diterapkan menyeluruh.
Ini terlihat di pasaran, dimana banyaknya helm-helm yang dijual yang belum memiliki standar SNI.
Johannes Cokrodiharjo, Technical Director PT NHK Indonesia.
"Helm murah dijual di pinggir jalan, kalau di perhatikan banyak yang belum SNI. Harganya bisa di bawah Rp 100 ribu," tunjuknya.
Padahal standar keselamatan SNI, diwajibkan untuk helm-helm motor yang dijual di Indonesia
Akibat kondisi ini, konsumen segmen low-end tentu memilih helm yang harganya jauh lebih murah.
Baca Juga: Bikin Melongo, Modifikasi Ala Pabrikan, Yamaha NMAX Tembus Rp 83 Juta
"Di segmen ini sensitif banget soal harga," ungkap Johannes.
Ada perbedaan Rp 50 ribu saja, konsumen bisa berpaling ke produk yang lebih murah.
Sekalipun standar keamannnya tidak ada, karena banyak konsumen segmen low-end tidak peduli hal itu.
"Pada akhirnya, produsen yang telah mengikuti prosedur menjadi tidak kompetitif di segmen itu. Setahu saya banyak yang sudah tutup merek helm low end ini," tukas Johannes.
Baca Juga: Prototipe Motor Matic Listrik TVS Creon Fiturnya Canggih, Diproduksi 2020
Ia menghimbau pihak terkait, untuk memperhatikan masalah ini.
"Tujuannya agar industri helm tetap tumbuh," tutupnya.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Waduh, Banyak Helm Merek Lokal Menghilang di Pasaran, Ini Penyebabnya