"Saya memulai balapan dan tahu bahwa saya tidak siap mengejar kemenangan. Anda butuh mengganti strategi dan mencari solusi terbaik, serta tidak melulu berpikir soal kemenangan," kata Marquez.
"Pilihan terbaik saya adalah menggunakan ban lunak. Saya tahu saya bisa bertahan selama 15 lap, tetapi saya kesulitan dengan ban keras yang saya gunakan," tuturnya.
Dia pun tidak mau mengambil risiko gagal meneruskan balapan.
"Saya melihat Maverick sangat cepat. Meski saya bisa mengikutinya selama dua lap, saya paham bahwa strategi menggunakan ban keras berisiko. Saya harus menghitung selisih poin dengan Maverick dan Fabio Quartararo (Petronas Yamaha SRT)," ucap Marquez lagi.
Baca Juga: Mau Merestorasi Motor? Ini Salah Satu Rujukan Bengkel Spesialis
Marquez mengatakan dia bisa saja tidak mengganti bannya dengan ban lunak dan memaksa mengejar dua kompetitornya tersebut.
Akan tetapi, dia juga paham risiko posisinya akan melorot pada 10 lap terakhir.
"Saya tak pernah menargetkan menang karena target saya adalah mengejar para pembalap Yamaha. Saya tahu saya bisa kesulitan pada lap-lap terakhir," ujarnya.
Dengan posisi runner-up di Assen, Marquez masih memimpin klasemen pembalap MotoGP musim 2019 dengan 160 poin, unggul 44 poin dari Andrea Dovizioso (Ducati) pada peringkat kedua.
Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Sombong Banget, Marc Marquez Ungkap Sengaja Mengalah di MotoGP Belanda 2019