Ternyata Ada Harley-Davidson Buatan Jepang, Dipakai di Zaman Penjajahan

By Indra GT, Selasa, 28 Mei 2019 | 22:44 WIB

Gridmotor.id - Jaman penjajahan di Indonesia sudah berkeliaran motor yang dibawa oleh penjajah.

Seperti Harley Davidson, Ariel Motorcycles, Reading Standard, Excelsior dan masih banyak lagi motor yang berseliweran di Indonesia saat penjajahan.

Tapi yang jarang orang tahu adalah motor yang dibawa oleh tentara Jepang saat menjajah di Indonesia.

Bentuknya seperti Harley Davidson yang merupakan motor buatan Amerika.

Baca Juga: Sungguh Berani Ibu Muda Kejar Maling Pakai Ojek, Anaknya Masih Didalam Mobil Saat Dibawa Perampok

Baca Juga: Selamat Bro, Ini Daftar Pemenang Adi Pro Modification Contest 2019 di Grand Cakung

Putera-puteri Indonesia wajib tahu motor masa perjuangan ini.

Dipakai di masa penjajahan Jepang dan dari merek Harley-Davidson tapi diproduksi di Jepang.

Motor bersejarah ini profinya diunggah Benny Ohorella di grup ‎INDONESIA TEMPO DOELOE. Motor ini pastinya langka.

Baca Juga: Yamaha Aerox dan XMAX Ditambahin Sespan, Tidak Masalah Malah Nyaman

Selain memposting motor juga memberi caption atau penjelasan yang lumayan rinci. Berikut paparannya:

Mereka yang pernah mengalami masa kekuasaan Jepang di sini mungkin sering melihat para tentara Jepang lalu-lalang dengan sepeda motor besar mirip Harley-Davidson.

Itu adalah Rikuo tipe 97 atau tipe 93 (dengan side car), yang memang awalnya diproduksi di bawah lisensi Harley-Davidson.

Tahun 1921, pemerintah Inggris menerapkan tarif cukai tinggi terhadap lebih dari sepertiga barang-barang Amerika Serikat demi melindungi pasar dalam negerinya.

Baca Juga: Motor Polisi Pakai Yamaha NMAX, Lengkap Pakai Lampu Rotator dan Crash Bar

Yang dimaksud dalam negeri ini adalah seluruh wilayah kekuasaan Inggris baik koloni, dominion ataupun protektorat yang berarti meliputi British India, British Malaya, Australia, Kanada dll.

Salah satu yang terkena adalah sepeda motor. Harley-Davidson kehilangan nilai kompetitif di pasar terbesar mereka di luar Amerika, yaitu Australia. Hal ini memberi pukulan berat pada perusahaan legendaris ini.

Ketika Great Depression menghantam Amerika tahun 1929, Harley-Davidson pun nyaris bankrut.

Tak ada cara lain, Harley harus mencari pasar baru.

Baca Juga: MotoGP Ceko Terancam Stop Kontrak! Indonesia Jadi Penggantinya?

Dan Jepang dengan jumlah penduduk yang cukup besar dan daya beli paling tinggi di Asia adalah kandidat terbaik.

Tidak peduli dengan tensi diplomatik Jepang yang cukup tinggi dengan negara2 Barat, Harley memulai pembicaraan dengan pemerintah dan para pelaku industri otomotif Jepang.

Jepang yang sedang haus melakukan modernisasi di segala bidang langsung menyambut tawaran Harley.

Dan tahun itu juga, Harley telah diproduksi di Jepang.

Harley mengirim banyak peralatan dan tenaga ahlinya ke Jepang.

Baca Juga: 3 Tipe Motor Kawasaki Paling Laku Menjelang Lebaran, Penjualan Naik 15 Persen

Di tahun 1933, Sankyo Nainenki yang mengambil lisensi Harley-Davidson telah mampu memproduksi sepeda motor ini dengan komponen sepenuhnya produksi dalam negeri Jepang.

Menjelang tahun 1937, Sankyo mendapat order besar-besaran dari angkatan bersenjatan dan kepolisian Jepang.

Lebih dari 18.000 sepeda motor Rikuo diproduksi dan tersebar ke semua wilayah kekuasaan militer Jepang.

Baca Juga: Saingan PCX dan NMAX, Peugeot Pulsion 125 2019,Fitur Lebih Canggih

Sankyo kemudian menjual merek Rikuo ini ke Showa Corporation.

Merek Rikuo ini sendiri bertahan hingga 1962.

Sampai saat ini Showa adalah pemasok OEM suku cadang Harley-Davidson.

Artikel ini telah tayang di MOTOR Plus-online.com dengan judul Putera-puteri Indonesia Wajib Tahu Harley-Davidson Ini Dipakai Zaman Penjajahan Tapi Diproduksi di Jepang