Simak panel instrumennya yang simpel, yang isinya ada takometer, speedometer, fuelmeter, indikator gigi digital, serta odometer.
Lalu holder setangnya ada fitur engine stop, passing lamp, serta choke, karena Vintech 200 masih memakai karburator.
Tampilan cafe racer dari Viar Vintech 200
4. Handling berat karena kaki-kaki kekar
Ini dia bagian paling menarik dari Vintech 250, karena punya fitur dan spesifikasi yang cukup impresif.
Mulai dari suspensi depan upside-down dengan diameter as yang besar, dan belakangnya memakai suspensi ganda.
Kalipernya memakai 2-piston, dengan selang rem depan yang sudah stainless braided lines / anyaman baja.
Imbas dari kaki-kaki yang kekar itu, berpengaruh ke handling Vintech 200 yang terasa berat untuk bermanuver.
Apalagi karena profil bannya kotak dan suspensi depan yang besar, butuh tenaga lebih bagi tester untuk bermanuver melewati susunan cone dengan Vintech 200.
Padahal secara dimensi Vintech 200 terhitung kompak untuk motor sport 250 cc, dengan berat kosong 120 kg dengan wheelbase 1.290 mm.
Baca Juga : Cakram Floating Beneran Bikin Ngerem Pakem? Simak Penjelasannya
Untuk karakter suspensinya, terasa baik redamannya depan-belakang saat melewati speedtrap, dengan rem yang di kecepatan rendah terasa pakem.
Viar Vintech 200 sendiri hadir dengan 3 warna, yakni Black Matte, Green Army dan Metallic Silver.
Basisnya sendiri sudah asyik nih, tinggal dicolek-colek dikit biar makin mantap diajak riding!