Biar Mendunia, Helm Merek Indonesia Ini Malah Dijegal Peraturan Negeri Sendiri

By Reyhan Firdaus, Jumat, 7 Desember 2018 | 19:11 WIB

Helm Trooper sudah mendunia

GridMoto.id - Helm merek Trooper, viral di dunia maya karena membuat helm kustom dengan tema presiden Jokowi.

Sebelumnya, Trooper sudah dikenal penyuka motor kustom, karena menyediakan helm yang pas dengan gaya motor kustom.

Hebatnya, Trooper bahkan sudah dikenal di dunia, karena aktif mengikuti pameran dan event-event di luar negeri.

Biar sudah mendunia sampai pasar internasional, helm Trooper terganjal peraturan di Indonesia.

Baca Juga : Video Cara Kaca Helm Bisa Efek Daun Talas Cuma Modal Rp 5.000

Peraturan itu, adalah Standar Nasional Indonesia (SNI), yang jadi standarisasi helm-helm yang dijual di pasar Indonesia.

"Sayangnya helm kita belum SNI. Kita pernah dikirim email sama pihak SNI. Tapi, karena kondisi pabrik kita seperti ini, jadi belum bisa dapat," ungkap Oki Nandiwardana, penggagas Trooper Custom kepada Kompas.com

Untuk mendapatkan SNI, Oki bercerita, produk yang dibuat harus berstandar pabrikan.

Artinya, produk buatannya harus sama persis dengan sampel yang diuji oleh pihak SNI.

"Produk kita kan full hand made dengan fiber. Yang diminta pihak SNI harus sama persis dengan produk pabrik lain," ucap Oki.

Helm Trooper cocok untuk penyuka motor kustom

Selain itu, modal yang mepet untuk mendirikan bisnis juga menjadi penghalangnya untuk mendapatkan SNI.

"Saya cerita kondisi kita seperti ini, Pihak mereka tau kami dari media, lihat kodisi kami seperti ini mereka juga enggak nemu solusi," ucap pria berusia 29 tahun ini.

Meski belum memiliki SNI, helm Trooper pun tetap memenuhi standar keamanan.

"Beberapa customer yang pernah kecelakaan lapor ke kita masih aman. Nggak sampai yang helmnya ambyar gitu," ungkap dia.

Untuk memastikan sisi keamanan dari pelindung kepala ini, Oki dan timnya juga melakukan riset dengan mencoba menjatuhkan helm produksinya dari ketinggian tertentu.

"Ini saya coba jatuhin dari atas pabrik, dan dikasih beban tertentu. Ya, nggak pecah," kata dia.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Kepala Badan Ekonomi Kreatif (BEKRAF) Bp. Triawan Munaf @triawanmunaf bersama Direktur KUSTOMFEST Lulut Wahyudi @lulut_retro menyerahkan Helmet KUSTOMFEST "Indonesian Attack 2018" kepada Presiden Mooneyes Inc. Mr. Shige Suganuma @mooneyesjp @ssss_521_ssss . • • KUSTOMFEST "Indonesian Attack 2018" llustrasi Artwork @dikileos, Helmet by @troopercustom, Hand-Painted by @exsoutheast Bergerak bersatu untuk karya Indonesia yang lebih baik! • • #kustomfest #kustomfest2018 #hcs2018 #mooneyes #mooneyesjp #dikileos #trooperhelmet #titahargayoga #exsoutheast #kustomkulture #1ndonesia #japan @kustomfest @bekrafid

A post shared by Trooper Custom Helmet (@troopercustom) on

Selain itu, kelenturan dan sistem pengunci helm juga ia pertimbangkan sebagai bagian dari standar keamanan. 

"Kelenturan helm itu juga menunjang kenyamanan dan keamanan. Kita juga pakai DD ring, supaya helm enggak mudah lepas saat dipakai," ungkap dia.

Helm dengan sitem pengikat DD ring dikenal lebih kuat daripada sistem pengikat helm umumnya.

Oki berharap ada bantuan dari pihak Pemerintah yang mempermudahnya mendapatkan SNI.

"Ini masalah orang banyak. Masalah modal yang utama. Kita hanya punya kreatifitas. Kadang orang bingung masalah SNI ini untuk kerajinan seperti ini masih sulit," tambah dia.