Sehingga hal itulah yang membuatnya takut pelanggan bisa saja berpikir berkali-kali sebelum akhirnya memutuskan menggunakan jasa ojol.
"Khawatirnya juga ada soal kenaikan tarif ojol. Palingan nanti konsumennya mikir juga, paling nanti naik Gojek untuk yang penting-penting saja."
"Kira-kira enggak penting bakal pikir-pikir juga," katanya.
Rahmat setiap harinya berangkat dari Bekasi untuk mengaspal sesuai pesanan dan bisa sampai berkilo-kilometer.
Hal itu demi menafkahi istri dan kedua orang anaknya yang menanti di rumah.
Sejak 2018 menjadi driver ojol, Rahman biasanya mengeluarkan Rp 25 ribu untuk mengisi BBM harian.
Namun, semenjak BBM naik beberapa hari ini, uang bensin hariannya ikut-ikutan naik.
"Ya otomatis naik lah. Sekarang bisa Rp 30 ribu lebih untuk ngisi bensin seharian full," kata dia.
Baca Juga: Menyamar Jadi Ojol, Pria ini Berhasil Gondol Motor yang Terparkir Depan Rumah
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Senang dan Sedih Dirasakan Pengemudi Ojol Jika Tarif Angkutan Naik Imbas Kenaikan Harga BBM
Source | : | TribunJakarta.com |
Penulis | : | Albi Arangga |
Editor | : | Joni Lono Mulia |
KOMENTAR